SHAN’A (Arrahmah.com) – Para pejabat keamanan Yaman menyatakan tiga warga Barat yang diculik pada bulan lalu saat ini berada di tangan Al-Qaeda, harian Ash-Sharq Al-Ausath melaporkan pada Rabu (16/1/2013).
Tiga warga Barat yang belajar di ibukota Shan’a diculik pada 21 Desember 2012 lalu oleh sekelompok orang bersenjata. Para pejabat Departemen Dalam Negeri Yaman pada waktu itu mengumumkan beberapa suku menyandera ketiganya untuk menuntut uang tebusan.
Seorang pejabat keamanan Yaman yang tidak mau disebutkan identitasnya menyatakan kepada wartawan Ash-Sharq Al-Awsath bahwa ketiga warga Barat itu semula disandera oleh beberapa suku. Namun mereka kemudian menjualnya kepada Al-Qaeda ketika pihak-pihak terkait tidak mau membayar uang tebusan yang mereka minta.
Seorang pejabat keamanan Yaman lainnya pada Selasa (15/1/2013) mengatakan kepada Reuters bahwa ketiga sandera tersebut saat ini berada di propinsi Baida’ di selatan Yaman. “Saat ini tengah berlangsung tawar-menawar untuk membayar tebusan dan membebaskan mereka.”
Sementara itu kantor berita Yaman Saba’ melaporkan bahwa Presiden sekuler Yaman Abdu Rabbih Mansur Hadi dalam pernyataannya pada Selasa (15/1) mengatakan “kelompok teroris” menculik tiga warga negara Barat. Manshur Hadi mengulang kembali pernyataannya itu dalam pertemuan dengan Duta Besar Finlandia dan Duta Besar Jerman.
Tidak ada pernyataan apapun dari mujahidin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) terkait tudingan rezim sekuler Yaman tersebut. Selama ini belum pernah terjadi mujahidin AQAP membeli warga Barat yang disandera oleh suku-suku. AQAP pernah menculik wakil konsulat jendral Arab Saudi di Yaman dan tuntutan pembebasannya dipublikasikan secara luas.
Terdapat kemungkinan berita tersebut adalah isu bohong yang diblow up rezim sekuler Yaman sebagai jastifikasi untuk menarik lebih banyak dukungan negara-negara Barat untuk memerangi mujahidin Anshar Shari’ah yang menerapkan syariat Islam di wilayah selatan Yaman. (muhib almajdi/arrahmah.com)