ALJAZAIR (Arrahmah.com) – Aljazair telah menutup pintu perbatasannya dengan Mali saat Perancis tengah gencar melancarkan serangan udara pengecut untuk melawan Mujahidin Mali.
Pada Senin (14/1/2013), juru bicara Menteri Luar Negeri Aljazair, Amar Belani mengonfirmasikan ditutupnya pintu perbatasan di selatan yang berbatasan dengan Mali, lansir AFP.
“Kami telah menginformasikan kepada Mali langkah-langkah yang diambil untuk menutup perbatasan, yang telah diamankan sejak peristiwa yang baru-baru ini berlangsung di Mali,” ujar Belani.
“Aljazair selalu termotivasi dengan keinginan untuk membantu negara tetangga atas kesulitan yang dihadapinya, dalam rangka mencari solusi yang tahan lama terhadap krisis,” klaimnya.
Belani membuat pernyataan di akhir kunjungan perdana menteri interim Mali, Diango Cissoko.
Aljazair khawatir bahwa pengungsi dan “militan” akan menuju ke negara mereka yang berbagai perbatasan wilayah gurun dengan Mali.
Perancis memulai aksi militer di Mali pada 12 Januari lalu dalam upaya untuk menghentikan kemajuan Mujahidin yang terus memperluas wilayah yang mereka kendalikan.
Pada Ahad (13/1), Menteri Luar Negeri Perancis mengatakan Aljazair telah mengizinkan penggunaan wilayah udara untuk melancarkan bombardir di Mali. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat, Inggris, Denmark dan negara Eropa lainnya juga mendukung invasi militer yang dipimpin Perancis di Mali. (haninmazaya/arrahmah.com)