BAMAKO (Arrahmah.com) – Peperangan sengit antara mujahidin Anshar Ad-Din dan pasukan rezim sekuler Mali masih berlangsung sampai Selasa (8/1/2013) malam di wilayah Sevare, 600 kilometer dari kota Gao, Mali Utara, laporan kantor berita Nawakshut.
Wilayah Sevare merupakan pintu gerbang menuju kota strategis Mopti. Kota Mopti adalah salah satu kota utama yang masih dikuasai oleh rezim sekuler Mali. Kota itu menjadi tapal batas pertahanan terdepan rezim sekuler Mali di wilayah Mali Utara yang dua pertiganya telah berada dalam kontrol pemerintahan Islam mujahidin Anshar Ad-Din.
Kota Mopti berada dalam jalur jalan raya yang menghubungkan dua kota besar yang telah berada dalam kontrol mujahidin, kota Gao dan kota Timbuktu. Mujahidin Anshar Ad-Din bergerak dari kota Timbuktu untuk merebut pangkalan militer rezim Mali di wilayah Sevare sebagai langkah awal untuk merebut kota Mopti.
Pertempuran sengit berlangsung di desa Kona, lokasi pangkalan militer rezim Mali di gerbang kota Sevare. Penduduk desa menyatakan pasukan rezim Mali mempergunakan peralatan perang berat dan kendaraan pelontar rudal. Mereka juga mengerahkan pasukan tambahan untuk memperkuat pertahanan di sekeliling desa.
Media massa di Mali mengutip dari para perwira militer Mali yang mengatakan bahwa peperangan mereka yang ditunda melawan pasukan jihad kini telah dimulai. Pemerintah Bamako telah mengirimkan tambahan pasukan untuk menghalau serangan kelompok Anshar Ad-Din dan Al-Qaeda.
Sementara itu mujahidin Anshar Ad-Din telah menangkap setidaknya 12 tentara pemerintah bersama kendaraan dan perlengkapan militer mereka, ujar sebuah laporan.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (7/1/2013) saat tentara rezim sekuler Mali melakukan patroli di luar desa Kona dekat kota Mopti, ketika ketegangan meningkat dan para Mujahid bergerak semakin dekat ke daerah-daerah yang masih berada di bawah kendali rezim sekuler Mali. (muhib almajdi/ arrahmah.com)