TEL AVIV (Arrahmah.com) – Otoritas Zionis masih berjuang untuk memadamkan kebakaran hutan besar dan mematikan yang berkecamuk di hari ketiga pada Sabtu (4/12/10), meskipun upaya pesawat pemadam kebakaran dari berbagai negara telah dilakukan.
Neraka terburuk dalam sejarah negara penjajah itu telah membunuh 41 warganya, 17.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menghancurkan sekitar 10.000 hektar hutan di dekat pelabuhan Haifa. Hingga sabtu malam api masih belum bisa dikendalikan.
Jurubicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld mengatakan dua orang yang diduga mulai menyalakan api karena kelalaiannya telah ditangkap setelah seorang komandan mengatakan dia yakin mereka penyebabnya yang membuat api unggun dan tidak benar-benar dipadamkan.
Radio Israel melaporkan tersangka adalah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dari sebuah desa yang berbatasan dengan hutan di wilayah Carmel dimana api terfokuskan.
“Kelihatannya ini adalah karena kelalaian,” klaim Roni Atiya, komandan kepolisian regional, ia menambahkan tidak ada bukti terkait upaya kelompok “teroris”.
Pesawat pemadam kebakaran asing bergabung dalam usaha bertempur melawan kobaran api setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu laknatullah meminta bantuan karena Israel kekurangan pesawat tersebut.
Pesawat dan helikopter dari AS, Spanyol, Azerbaijan, Swiss diperkirakan akan bergabung dengan pesawat dan helikopter yang telah ada dan berasal dari Rusia, Turki, Yunani, Inggris dan Perancis. (haninmazaya/arrahmah.com)