JAKARTA (Arrahmah.com) – Dalam kejahatan aparat keamanan terhadap rakyat, baik itu brimob, densus, TNI, BIN, atau aparat lainnya pemerintah tidak boleh tinggal diam dan pura-pura tidak tahu, mereka harus bertanggung jawab.
Hal itu diungkapkan Sekjend Forum Umat Islam, Ustadz Muhammad Al Khaththath kepada arrahmah.com, Jakarta, Sabtu (5/1/2013) menyikapi penyiksaan yang dialami warga Poso korban salah tangkap oleh Brimob.
” Tugas dan kewajiban mereka adalah mensejahterakan rakyat dari segi sandang, pangan, dan papan serta memberikan keramanan dan kenyamanan kepada rakyat, bukan malah menteror dan menyusahkan rakyat,” tegas Ustadz Khaththath.
Ia juga mengingatkan bahwasanya hubungan pemerintah dengan rakyatnya laksana penggembala yang harus menggiring domba gembalaan ke padang rumput dan sumber air agar menghilangkan rasa lapar dan haus. Juga menjaga keamanan mereka dari serangan serigala dan binatang pemangsa domba lainnya. Berdasarkan sabda Nabi saw:
“Amir yang diberi tugas memimpin rakyat laksana penggembala, mereka bertanggung jawab atas rakyatnya,” tuturnya mengutip sebuah hadis. (Sunan Abu Dawud Juz 3/91)
Lanjutnya , para penguasa yang diberi amanat memegang urusan umat Islam, juga hendaknya hati-hati dalam mengurus umat Islam jangan sampai menyusahkan mereka sebab sejak lima belas abad lalu Rasulullah saw mendoakan sebagai berikut : Ya Allah siapa saja yang diberi wewenang mengurus urusan umat ku (kaum muslimin) lalu menyusahkan mereka, maka timpakanlah kesulitan dan kesusahan atas mereka…” (Sahih Muslim juz 6 hal 7).
Ole karena itu FUI, mengingatkan kepada penguasa agar menghentikan kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap rakyat di Poso dengan salah satu cara, yaitu menghentikan pengiriman pasukan ke sana.
“Jadi himbauan FUI agar pemerintah segera menarik pasukan yang menyengsarakan rakyat dan menyiksa rakyat serta ngawur dalam melepas tembakan. Dan agar pemerintah mengirim petugas yang ahli dalam lobi dan persuasif. Serta bertindak adil dan welas asih kepada rakyat,” tandas Ustadz Khaththath. (bilal/arrahmah.com)