WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sejumlah pesawat mata-mata Amerika Serikat diterbangkan di atas Libanon dari pangkalan udara Inggris di Cyprus, seperti yang diungkapkan dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks beberapa waktu lalu.
Menurut dokumen tersebut, AS memerintahkan operasi mata-mata sesuai dengan permintaan pejabat Libanon dalam menjalankan agenda kontra terorisme.
Dokumen itupun mengungkapkan ketakutan Inggris bahwa pihaknya akan menerima tuduhan keterlibatan jika pemerintah Libanon benar-benar melakukan penangkapan dan penyiksaan para tersangka teroris.
Pejabat Inggris pun khawatir bahwa Libanon meminta Cedar Sweep, nama penerbangan spionase tersebut, hanya inisiatif pribadi dari kementrian pertahanan Libanon, tanpa persetujuan dari pemerintahnya.
Inggris menegaskan dalam pengumuman pada bulan Februari 2008 bahwa Amerika Serikat menggunakan pangkalan udaranya tanpa izin.
Telegram bocor itu memperlihatkan bahwa pesawat U2 Amerika lepas landas di pangkalan milik Inggris, Akrotiri, di Cyprus untuk mengumpulkan informasi intelejen dari Turki dan Irak utara.
Dalam telegram lainnya, yang dimuat dalam harian Libanon, Al Akhbar dari Wikileaks, mengatakan Amerika Serikat membagi informasi tersebut dengan menteri pertahanan Michel Murr yang bertujuan untuk mendukung operasi kontraterorisme di kamp-kamp pengungsian Palestina. (althaf/arrahmah.com)