BAGHDAD (Arrahmah.com) – Media massa nasional Irak melaporkan bahwa kota Abu Ghuraib yang berada di propinsi Anbar, barat Baghdad, selama beberapa hari terakhir menghadapi tindakan represif tentara rezim Syiah Irak Divisi Al-Mutsanna.
Divisi Al-Mutsanna melakukan penggerebekan, penangkapan dan hukuman massal terhadap warga muslim sunni yang merupakan mayoritas penduduk propinsi Anbar. Lebih dari 200 warga muslim sunni dari beragam usia ditangkap secara zalim dalam operasi represif tersebut.
Sejak Sabtu (29/12/2012) pagi tentara rezim Syiah Irak dikerahkan dalam jumlah besar untuk memblokir seluruh masuk dan keluar kota Abu Ghuraib. Layanan listrik telah diputus dari seluruh penduduk kota.
Divisi Al-Mutsanna yang dikenal luas reputasi kekejamannya memimpin pasukan rezim Syiah Irak melakukan penggerebekan dan penangkapan besar-besaran terhadap penduduk muslim sunni dalam kota Abu Ghuraib, laporan kantor berita Mufakkirat Al-Islam.
Sementara itu majalah Al-Ashr Irak melaporkan bahwa penangkapan dan penggerebekan missal itu dilakukan secara brutal. Tidak ada sebuah rumah pun milik kalangan penduduk muslim sunni melainkan diserbu dan digeledah oleh tentara Divisi Al-Mutsanna. Setiap anak laki-laki yang berusia 15 tahun ke atas segera ditangkap, digelandang dan disiksa secara keji oleh Divisi Al-Mutsanna.
Ketakutan melanda segenap warga kota Abu Ghuraib. Jalan-jalan utama dan jalan-jalan kecil telah diblokir oleh Divisi Al-Mutsanna. Sekolah-sekolah dan toko-toko ditutup. Semua warga harus bertahan dalam rumah dan tidak diperbolehkan keluar.
Divisi Al-Mutsanna adalah Divisi 24 tentara nasional Irak. Divisi yang berasal dari milisi Syiah Irak didikan rezim Syiah Iran ini dibentuk pada 2008 dan secara resmi diberi wewenang sebagai pasukan keamanan rezim Syiah Irak untuk wilayah Abu Ghuraib. Divisi Al-Mutsanna dikenal luas dengan kekejamannya terhadap penduduk muslim sunni.
Tindakan represif tentara rezim Syiah Irak ini terjadi hanya beberapa hari setelah propinsi Anbar memelopori propinsi-propinsi lainnya untuk turun ke jalanan dalam aksi massal anti rezim rasis Syiah Irak pimpinan PM Nouri Al-Maliki.
Para pengamat politik di Irak menyatakan tindakan represif militer rezim Syiah Irak tersebut merupakan bukti bahwa Nouri Al-Maliki adalah seorang penipu ulung. Al-Maliki tampil di media massa seakan-akan ia memperhatikan tuntutan puluhan ribu demonstran Irak. Namun pada saat yang sama ia mengerahkan pasukannya untuk menangkapi, menyiksa dan memenjarakan ribuan warga muslim sunni di kota Abu Ghuraib dan propinsi Anbar. (muhib almajdi/arrahmah.com)