BAGHDAD (Arrahmah.com) – Demonstrasi rakyat muslim sunni Irak menuntut lengsernya rezim Syiah boneka Iran pimpinan PM Nouri Al-Maliki terus berlangsung di propinsi-propinsi berpenduduk mayoritas muslim sunni di Irak. Suku Kurdi dan Turkman yang mayoritasnya beragama Islam turut ambil bagian dalam demonstrasi tersebut.
Dalam demonstrasi pada hari Rabu (26/12) kemarin di kota Ramadi, puluhan ribu demonstrasn muslim mengalir dari suku-suku muslim sunni dari propinsi Anbar, Diyala, Baghdad, Shalahudin, Ninawa dan propinsi-propinsi di Irak Selatan.
Kepala-kepala suku di propinsi-propinsi berpenduduk mayoritas muslim sunni mengerahkan warganya untuk turut serta dalam demonstrasi di kota Ramadi. Puluhan ribu demonstran melakukan aksinya secara damai dan menuntut lengsernya rezim Syiah pimpinan PM Nuri Al-Maliki.
Syaikh Faishal al-Isyawi, salah seorang kepala tokoh masyarakat Anbar dan anggota dewan propinsi Anbar menyatakan kepada stasiun TV Al-Jazera bahwa puluhan ribu demonstran yang datang dari berbagai propinsi tersebut menunjukkan mereka mendukung tuntutan aksi.
Al-Isyawi lebih lanjut menyatakan bahwa para demonstran datang dari kota Shadr, propinsi-propinsi di Irak Selatan dan suku-suku Kurdi serta seluruh unsur masyarakat. Mereka mengungkapkan kemarahan mereka terhadap kebijakan rezim Syiah Irak yang rasis da mencekik rakyat.
Mentri Keuangan rezim Syiah Irak dari unsur muslim sunni, Rafa’ al-Isyawi, dalam orasinya di hadapan puluhan ribu demonstran menjelaskan aksi tersebut tidak sebatas aksi kelompok sunni semata.
“Aksi puluhan ribu massa ini bukanlah aksi kelompok tertentu (sunni) saja. Aksi ini tidak membeda-bedakan antara sunni dan Syiah, suku Arab, Kurdi, Turkman dan minoritas lainnya. Tapi ini adalah aksi menentang kezaliman (rezim Syiah Irak) di manapun terjadinya.”
(muhib almajdi/arrahmah.com)