JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung aman tanpa gangguan, apalagi dalam bentuk aksi teror.
“Tidak ada gunanya melakukan teror saat Natal dan Tahun Baru, sekarang ini atau di waktu lain,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dalam rilisnya seperti dilansir Antara di Jakarta, Senin malam (24/12).
Said Aqil menegaskan pentingnya menjalankan prinsip toleransi di tengah perayaan Natal dan pergantian tahun.
Dikatakannya, aksi terorisme, terlebih yang mengatasnamakan agama, justru akan merusak citra agama itu.
“Radikalisme apapun itu bentuknya, termasuk teror, hanya akan merusak nama (agama),” tegas Said Aqil yang sedang berada di Singapura menjalani pemeriksaan medis terkait penyakit jantung yang dideritanya.
Radikalisme, terutama dalam bentuk aksi teror, juga dinilai dapat merusak citra Indonesia yang sudah sejak lama dikenal sebagai bangsa yang plural, namun tetap dapat hidup berdampingan dengan baik.
“Indonesia di mata internasional dikenal sebagai bangsa yang bisa menerapkan toleransi dengan baik. Aksi-aksi radikalisme, terorisme, atau yang sejenisnya, akan menjadikan nama Indonesia rusak,” kata Said Aqil.
Kiai bergelar doktor lulusan Universitas Ummul Qura, Mekkah, tersebut juga secara khusus menyampaikan ucapan selamat Natal dan mendoakan untuk umat Kristiani di Indonesia.
“Semoga Natal tahun ini aman dan membawa berkah untuk perayaan Tahun Baru 2013,” ujarnya.
Untuk terciptanya perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 yang aman, polisi dan TNI diminta untuk bersinergi menjalankan tugas dengan baik. Masyarakat juga diminta ikut berpartisipasi menciptakan keamanan, melalui perilaku yang tidak memancing timbulnya kerawanan.
“Saya secara pribadi dan atas nama Nahdlatul Ulama mengapresiasi apa yang dilakukan GP Anshor dengan keikutsertaannya mengamankan Natal dan tahun baru. Terciptanya keamanan tugas kita bersama, termasuk masyarakat sipil yang tidak bergabung di ormas juga harus bisa menciptakan rasa aman,” kata Said Aqil. (bilal/arrahmah.com)