YERUSALEM (Arrahmah.com) – Salah seorang rabbi terkemuka di komunitas Yahudi internasional, Rabbi David Rosen, memperingatkan Eropa beresiko dipimpin oleh Islam, kecuali benua besar tersebut segera menerapkan ketat nilai-nilai Kristiani, lansir EU Observer pada Selasa (30/11/2010).
Berbicara dalam konferensi pers pada Jumat (26/11) di Yerusalem, Rabbi Rosen, direktur urusan agama di Kongres Yahudi Amerika, mengatakan masyarakat Eropa yang sebagian besar sekular dan liberal sedang ada di bawah pesatnya ancaman Islam yang enggan berintegrasi dengan nilai-nilai yang berlaku di tempat mereka tinggal.
“Saya menentang tembok pemisah yang terus meninggi ini. Kemanusiaan merupakan komponen yang paling penting. Namun pada saat yang sama, masyarakat Barat sangat tidak memiliki identitas yang jelas. Saya ingin orang-orang Kristiani di Eropa menjadi lebih Kristiani… Siapapun yang tidak memiliki identitas yang jelas akan dengan mudah diatur dan dipimpin oleh mereka yang memiliki kejelasan identitas (Islam),” ujar Rosen tegas.
“Saya pikir, menjadi sangat baik jika anak cucu anda, jika mereka bukan Muslim, kemudian mereka akan tumbuh sebagai penganut Kristen Roma yang taat,” lanjutnya. “Dan saya cukup pesimis identitas yang samar akan mampu menghadapi tantangan ini.”
Pandangan Rosen ini diamini oleh sejumlah komentator Yahudi lain yang menyatakan bahwa pertumbuhan demografis Muslim di Eropa sebanding dengan pertumbuhan Arab di Israel.
Nachman Shai, salah seorang anggota parlemen dari partai Kadima di Israel, mencatat bahwa tuduhan mengenai ancaman terhadap identitas Barat-Eropa bersandingan dengan ancaman keras dari kelompok-kelompok Islam radikal.
“Jika anda mengikuti perkembangan dunia Arab, dan anda semua memiliki komunitas Muslim di negara tempat anda tinggal, dan mereka (Muslim) itu memiliki jumlah yang sangat banyak, maka anda akan melihat bahwa Muslim sedang bergerak ke arah yang sangat ekstrim, mereka tidak berkompromi. Mereka tetap menjaga nilai-nilai mereka. Mereka tetap dengan pandangan hidup mereka dan mereka menjadi lebih taat dan lebih radikal,” pungkas Shai. (althaf/arrahmah.com)