YERUSALEM (Arrahmah.com) -Para tokoh masyarakat di Al-Quds(Yerusalem) memperingatkan perluasan pemukiman Yahudi oleh otoritas Israel di kota suci itu bertujuan untuk menyingkirkan populasi Muslim, terkhusus Arab, dan untuk menguasai tanah dan bangunan-bangunannya secara keseluruhan.
“Yerusalem menghadapi kampanye pemukiman baru yang bertujuan untuk memaksakan fakta-fakta baru,” kata pengacara Ahmed al-Rowaydhi, yang berbasis di Yerusalem pada konferensi pers pada Kamis (20/12/2012), dikutip PIC.
Al-Rowaydhi mengatakan bahwa Yerusalem mengalami situasi perang, hanya saja dalam bentuk penjajahan melalui pembangunan dan perluasan pemukiman Yahudi dengan menghancurkan dan menyita properti dan tanah rakyat Palestina serta menargetkan situs-situs Islam di Yerusalem.
“Selama 2012, otoritas penjajah telah mengusulkan untuk membangun TPA limbah padat yang terletak antara Issawiya dan Anata dan itu akan dipindahkan ke sebuah kebun setelah dua puluh tahun, yang mengarah pada penyitaan tanah seluas 514 dunum (1 dunum = 1000 m persegi),” kata Ahmad Sob-Laban, pengamat sepesialis pemukiman di Yerusalem.
Laporan terakhir mengatakan bahwa Israel akan membangun 6.000 unit pemukiman Yahudi, sebagian besar akan dibangun di kota suci Al-Quds.
Meskipun di protes berbagai pihak, Israel bersikeras dengan rencananya untuk membangun unit-unit ilegal itu di atas tanah kaum Muslimin Palestina. (siraaj/arrahmah.com)