WASHINGTON (Arrahmah.com) – Isi telegram diplomatis AS yang dibocorkan oleh Wikileaks pada Minggu (28/11/2010) memperlihatkan bahwa sejak tahun 2007 Amerika Serikat telah terlibat dalam usaha rahasia untuk menghilangkan uranium yang dari sebuah reaktor riset Pakistan. Hal ini dilakukan pemerintah AS karena khawatir materi tersebut bisa digunakan untuk membuat nuklir yang akan mengancam AS, Dawn melaporkan pada Senin (29/11).
Satu isi telegram berisi kutipan Raja Abdullah dari Saudi yang mengatakan bahwa Presiden Asif Ali Zardari merupakan “hambatan terbesar” untuk kemajuan Pakistan. “Ketika kepalanya busuk,” kata Abdullah, “hal itu mempengaruhi seluruh tubuhnya”.
Pada Mei 2009, dubes AS, Anne W. Patterson, melaporkan pada Departemen Luar Negeri AS bahwa Pakistan menolak kunjungan pakar teknologi Amerika karena, seperti yang dikatakan seorang pejabat Pakistan, “jika media setempat memperoleh kabar pemindahan bahan bakar, pasti mereka akan menggambarkan Amerika mengambil senjata nuklir Pakistan.”
Teegram yang dikirim oleh Kedutaan Besar AS di Islamabad ke Departemen Luar Negeri juga bicara tentang ketakutanWashington dan London atas keamanan program senjata nuklir Pakistan di tengah ketidakstabilan yang terus tumbuh di negara itu.
WikiLeaks tela menerima ratusan ribu telegram diplomat AS dari sejumlah aktivis anti-perang yang memiliki akses terhadap file-file rahasia (termasuk informasi mengenai pertemuan intelejen serta strategi militer dan politik) karena kesalahan dalam sistem komputer.
Pembocoran tersebut kontan melemparkan Amerika Serikat pada krisis diplomatis internasional, catat Guardian. Sebagian besar dari telegram tersebut dikirim Februari tahun ini. (althaf/arrahmah.com)