TEHERAN (Arrahmah.com) – Seorang anggota parlemen senior Iran mengecam klaim AS tentang dukungan Iran terhadap Taliban, mengatakan bahwa tuduhan tersebut semakin menunjukkan kebingungan Washington di Afghanistan.
Para pejabat militer AS dan agen intelijen menuduh Iran membantu Taliban dengan memberikan pelatihan di wilayah perbatasan.
Sejalan dengan kebijakan standar ganda, AS membunuh sipil dengan dalih menyerang tempat persembunyian Taliban, sementara di saat yang sama berusaha mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban, ujar Kepala Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi pada Rabu (24/11/10).
“AS menuduh Iran dengan berbagai isu yang benar-benar tidak nyata dalam rangka mengalihkan opini publik internasional. Kenyataannya adalah bahwa saat ini AS dihadapkan dengan kebingungan di Afghanistan dan tidak mengejar kebijakan rasional di sana,” tambahnya.
Setidaknya 659 tentara asing telah tewas di Afghanistan pada tahun 2010, menurut laporan militer AS sehingga menjadikan tahun ini paling mematikan bagi aliansi pimpinan AS sejak invasi 2001.
Sementara opini publik Barat semakin meningkatkan kebosanannya dengan perang dan meningkatnya korban, namun pejabat senior di Washington menegaskan bahwa pasukan Amerika akan tetap berada di Afghanistan selama setidaknya empat tahun lagi. (haninmazaya/arrahmah.com)