KABUL (Arrahmah.com) – Presiden rezim boneka Hamid Karzai, yang bersekutu dengan teroris Amerika Serikat-NATO selama ini, menyatakan bahwa meningkatnya ketidakamanan di Afghanistan adalah ulah pasukan penjajah itu, meskipun dia hanya mengakui “sebagian” dan di sisi lain tetap menuduh Mujahidin juga turut andil dalam ketidakamanan di Afghanistan.
Pada saat wawancara eksklusif dengan NBC News pada Kamis (6/12/2012), Karzai mengkritik AS dan mengatakan, “Sebagian ketidakamanan yang datang kepada kami adalah dari struktur yang NATO dan Amerika ciptakan.”
Karzai juga mengatakan kepada NBC News bahwa dia tidak akan menandatangani kesepakatan baru apapun terkait “keamanan” dengan AS hingga ratusan tahanan Afghan yang ditahan di penjara AS diserahkan ke otoritas Afghan.
Hal ini muncul setelah Dewan “Keamanan” Nasional Afghan mengumumkan pada Ahad pekan lalu bahwa orang-orang asing dilarang menangkapi warga Afghan atau mengoperasikan penjara di negara itu, karena berpotensi memperumit perang NATO di Afghanistan.
“Tidak ada orang-orang asing yang punya hak untuk menjalankan penjara dan menahan warga Afghan di Afghanistan,” kata pernyataan dari kantor Karzai, dikutip Khaama.
Perang pimpinan AS-NATO ke Afghanistan yang telah berlangsung lebih dari satu dekade dengan dalih memerangi “terorisme” dan menjaga “keamanan” di Afghanistan terbukti hanya membawa bencana bagi negeri dan rakyat Afghan, dan hanya memperjelas wajah negara-negara Barat itu di muka dunia bahwa mereka adalah para penjajah yang selalu membawa kerusakan di mana saja. (siraaj/arrahmah.com)