JAKARTA (Arrahmah.com) – Besok, Rabu (24/11), Forum Umat Islam (FUI) berencana mengadakan Diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) Ke-60 dengan tema “Proyek Deradikalisasi Islam Untuk Siapa?”. Dalam acara ini salah satu pembicaranya adalah Nasir Abbas (Mantan Anggota Jamaah Islamiyah) yang kini dikenal sebagai pengamat terorisme dan dekat dengan Densus 88. Sebelumnya, Sabtu (6/11) MUI juga melakukan acara hampir serupa, membahas deradikalisasi Islam. Ada apa di balik proyek deradikalisasi ini?
Deradikalisasi, Proyek Hancurkan Islam?
Upaya Barat untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin lewat jargon “War On Terrorism” atau Perang Melawan Terorisme nampaknya cukup berhasil. Salah satunya dengan kehadiran proyek deradikalisasi di negeri ini. Hal ini terungkap sebagaimana dinyatakan oleh Ansyaad Mbai dalam makalahnya “Terorisme dan Strategi Penanganannya” pada acara Halaqoh Nasional Penanggulangan Terorisme di Aula MUI, Sabtu (6/11) di Jakarta.
Dalam makalahnya tersebut (sebagaima dikutip dari catatan AM.Ibadurrahman dari MuslimDaily.net), Mbai menyebutkan bahwa tujuan terorisme adalah : Khilafah Islamiyah/Daulah Islam (JI), dan Syariat Islam. Padahal dua hal ini merupakan wasilah yang harus diperjuangkan seorang Muslim dalam mengamalkan secara kaffah ajaran Islam dalam hidup dan kehidupan. Jika tujuan mulia ini kemudian dipahami sebuah kejahatan atau teror maka sama dengan memukul genderang perang melawan Allah, jika sudah demikian bersiaplah azab Allah yang lebih dahsyat akan menimpa negeri ini.
Lebih parah lagi, Mbai yang juga ketua BNPT, berpendapat bahwa fokus dari program deradikalisasi adalah : Al Wala wal Bara, Jama’ah, Baiah, Ummah, Jihad dan Daulah Islamiyah. Menurutnya, materi-materi semacam inilah yang akan menimbulkan ideologi radikal, sehingga harus di-radikalisasi alias harus dihapuskan. Padahal, materi-materi di atas adalah dasar-dasar dan asas penting dalam ber-Islam.
Lagipula, tahu apa Ansyaad Mbai tentang tema-tema Islam tersebut ? Apakah Mba memang faham dan mengerti secara benar konsep-konsep Islam di atas ? Atau Mbai hanya copy paste penjelasan konsep-konsep tersebut menurut arahan pemikiran Barat dan AS sebagai pimpinan perang melawan terorisme. Maka kalau seperti ini, jelas sudah, proyek deradikalisasi adalah proyek untuk menghancurkan Islam! Ummat Islam harus menolaknya!
Ummat Harus Tegas Pertahankan Islam
Rencananya, acara FKSK yang digelar oleh FUI ini mengundang juga unsur umat Islam dari media cetak, televisi, radio dan media on line. Tentu saja menjadi penting untuk ummat Islam mengetahui secara jelas ada maksud apa yang sebenarnya dari proyek deradikalisasi ini. Apakah proyek ini hakikatnya adalah proyek menghancurkan Islam?
Kepada Nasir Abbas yang rencananya akan menjadi pembicara- selain ada juga KH Muhammad Al Khattat (Sekjen FUI) dan Ahmad Yani (Anggota Komisi III DPR RI)-harus ditanyakan secara jelas konsep-konsep dalam Islam yang akan di-deradikalisasi, seperti : Al Wala wal Bara, Jama’ah, Baiah, Ummah, Jihad dan Daulah Islamiyah. Apakah seorang Nasir Abbad akan konsisten menerangkan konsep-konsep dan dasar Islam tersebut sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah Rosul SAW, atau bergeser sesuai dengan ‘pesanan’ sang pemesan.
Untuk itu, dalam acara yang akan dilaksanakan di Gedung Wisma Dharmala Sakti, Jalan Jenderal Sudirman tersebut, seharusnya dihadirkan pembicara yang dapat mewakili aspirasi dan pandangan umat Islam secara tegas dan konsisten dan tidak takut ancaman musuh-musuh Islam, untuk menjelaskan kewajiban menjalankan konsep-konsep Al Wala wal Bara, Jama’ah, Bai’ah, Ummah, Jihad dan Daulah Islam. Semoga!
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)