PALEMBANG (Arrahmah.com) – Pesantren kini tak bisa diangap sebelah mata. Pasalnya, beberapa santri sudah membuktikan bisa menjadi pejabat negara, salah satunya Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Menurut Dahlan, seorang santri saat menjalani pendidikan di pesantren selalu menomersatukan tawadu, akhlakul karimah dan menjalankan istilah ilmu dituntut amal diberikan.
“Kita punya modal yang kuat untuk jadi pemimpin yang akan datang. Saya mengalami, sekolah di Madrasah Tsanawiyah dan meneruskan ke Madrasah Aliyah dan sempat masuk IAIN tapi drop out. Sehingga saya sendiri tidak mengira jadi Menteri BUMN, pantas-pantasnya kan Menteri Agama,” kata Dahlan, di Aula Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (1/12) seperti dikutip dari okezone.
Pria yang merupakan tamatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) kemudian melanjutkan ke Madrasah Alawiyah (MA), tidak mengira dirinya bisa menjadi Direktur Utama PLN. Bahkan, saat diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Dahlan mengaku hanyalah sarjana kelistrikan dan hanyalah lulusan MA.
“Apakah bapak (SBY) tak takut dikritik? Tetapi presiden mengatakan, saya tahu pak Dahlan bukan sarjana atau ahli listrik tetapi saya tahu manajemen dan leadership pak Dahlan mampu mengatasi masalah PLN. Dan itu saya dapatkan dari pesantren,” ujar Dahlan, saat berdialog dengan presiden.
Pesantren, kata dia, mengajarkan ilmu mantik atau ilmu logika. Di sana juga diajari Istiqomah yang sulitnya bukan main untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Sehingga, ketika ini seseorang bisa menerapkan istiqomah dalam jabatan manager maka itu mahal sekali dalam kepemimpinan sekarang dan yang akan datang,” sambungnya. (bilal/arrahmah.com)