JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsy menyarankan agar Mabes Polri menerjunkan Densus 88 antiteror untuk mengamankan Nuu war (Papua).
Hal ini terkait kasus penyerangan disertai penembakan terhadap pos polisi di Pirime, Lany Jaya, Papua dan baku tembak iring-iringan rombongan Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian, Rabu (28/11/2012) sore dengan orang tak dikenal. Menurut dia, dengan adanya peristiwa tersebut, membuktikan keamanan Papua masih terancam.
Aboe Bakar Alhabsy mengatakan, kondisi keamanan Papua memang perlu mendapatkan perhatian secara khusus. Sebab, keberanian kelompok-kelompok tertentu yang menyerang polisi adalah sebuah ancaman yang nyata dan tidak bisa diremehkan
“Tewasnya tiga orang polisi dan penyerangan terhadap rombongan Kapolda merupakan indikasi kuat bahwa teror tersebut memang ditujukan kepada aparat kepolisian,” kata Aboe seperti dilansir inilah.com, Jakarta, Jumat (30/11).
Menurutnya, serangan itu adalah teror yang nyata sehingga dapat mengancam kondisi keamanan di Papua. Oleh karenanya kondisi keamanan Papua harus mendapatkan perhatian yang serius. “Bila mereka kepada aparat kepolisian saja berani apalagi dengan yang lain. Diperlukan latihan khusus untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua,” tegasnya.
Untuk itu, aparat kepolisian dianggap perlu untuk menurunkan pasukan Densus 88 guna memberangus para pelaku penyerangan itu. “Dalam kondisi ini saya rasa Papua memerlukan penambahan personel atau bahkan bila perlu BKO (Bawah Kendali Operasi) dari Densus 88,” kata politikus PKS ini.
“Saya berharap Kapolda bisa mengambil langkah taktis untuk menangani teror di Papua, termasuk mengkoordinasikan perbantuan personel dengan Mabes Polri bila diperlukan,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Mabes Polri tiga polisi tewas dalam penyerangan orang tak dikenal yang diduga dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapolsek Pirime Kabupaten Lany Jaya, Papua sekitar pukul 05.00 WIT, Selasa (27/11/2012). Tiga polisi tersebut dinyatakan gugur dalam tugas dan diberikan penghargaan Anumerta.
Ketiga orang tersebut adalah Kapolsek Pirime Ipda Rolfi Takubesi naik pangkat menjadi Iptu Anumerta, Anggota polsek Briptu Daniel Makuker menjadi Brigadir Anumerta dan Briptu Jefri Rumkorem menjadi Brigadir Anumerta.
Sementara itu, seorang anggota polisi lainnya yang berhasil menyelamatkan diri telah kembali ke kesatuannya. Saat ini yang bersangkutan sedang diperiksa oleh Polda Papua. Untuk sementara, polisi akan merahasiakan nama polisi ini demi keselamatan diri dan keluarganya. (bilal/arrahmah.com)