GAZA (Arrahmah.com) – Pemerintah Palestina di jalur Gaza mengatakan sedikitnya 45 warga Gaza telah gugur dan lebih dari 400 warga terluka sejak Israel menggelar agresi militer pada Rabu (14/11).
Pada Sabtu (17/11) kemarin, sedikitnya 15 warga muslim Palestina gugur dan kantor pemerintahan Hamas dihancurkan, oleh serangan massif pesawat tempur penjajah zionis Yahudi.
Sirine peringatan bahaya meraung keras di Tel Aviv selama empat hari terakhir. Warga penjajah zionis Yahudi dilanda ketakutan luar biasa oleh roket dan missil mujahidin Brigade Al-Qassam, Saraya Al-Quds dan sejumlah kelompok jihad Palestina lainnya.
Israel sendiri telah mengerahkan lebih banyak tank ke perbatasan Gaza dan memanggil kembali puluhan ribu pasukan cadangan. Kekhawatiran akan invasi darat semakin menguat sejalan dengan peningkatan eskalasi serangan udara dan laut penjajah zionis Yahudi.
Serangan penjajah zionis Yahudi pada hari keempat, Sabtu kemarin, menargetkan “simbol-simbol pemerintahan” Hamas di Jalur Gaza. Pesawat tempur Israel membombardir kantor Perdana Mentri Hammas, Ismail Haniyah, di desa An-Nashr, sebelah utara Gaza. Stasiun TV Al-Jazera melaporkan langsung dari Gaza bahwa kantor pemerintahan PM Hamas, Ismail Haniyah, hancur total oleh serangan tersebut.
Pesawat tempur penjajah zionis Yahudi pada Sabtu juga menghancurkan kantor Departemen Dalam Negeri di Tal Hawa. Selain itu, sejumlah kantor keamanan dan pemerintahan Hamas di Gaza juga menjadi target bombardir massif Israel.
Dalam serangan terhadap kantor-kantor pemerintahan dan keamanan Hamas, penjajah zionis Yahudi mengerahkan pesawat tempur jenis F-15. Setiap bom yang ditembakkan oleh pesawat perang buatan Amerika ini berbobot lebih dari satu ton.
Serangan paling brutal terhadap tokoh pemerintahan Hamas ditujukan terhadap rumah Ismail Shalah di Gaza Tengah. Rumah tiga lantai itu hancur lebur oleh rudal yang ditembakkan oleh pesawat tempur F-15 Israel. Beberapa rumah warga sekitar hancur lebur oleh besarnya bom. Puluhan warga jatuh sebagai korban, termasuk sedikitnya 15 anak-anak yang terluka parah.
(muhib almajdi/arrahmah.com)