DAGESTAN (Arrahmah.com) – Menurut data awal, setidaknya tujuh polisi boneka tewas dalam serangkaian serangan yang dilakukan Mujahidin di ibukota Dagestan, Shamilkala. Namun, jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi. Jumlah korba terluka dikabarkan sekitar 3 sampai 5 orang.
Sumber pendudukan melaporkan pada Kamis (11/11/10), Mujahidin menyerang polisi dengan melakukan penembakan bertubi-tubi di beberapa distrik di ibukota Shamilkala.
Awalnya, dilaporkan 3 boneka Rusia tewas dan 2 mengalami luka serius.
Rusia mengatakan bahwa Mujahidin terdiri dari lima orang dan mereka mengendarai kendaraan.
Pada saat yang sama, ledakan kuat mengguncang Jalan Magomed Hajiyev, dekat gedung pusat televisi boneka. Perangkat peledak disembunyikan di tempat sampah.
Rincian lebih lanjut dilaporkan kemudian. Menurut satu versi, 4 Mujahidin merampas sebuah kendaraan polisi milik geng polisi lalu lintas, dan menggunakan kendaraan tersebut sebagai sarana transportasi, lalu mereka menyerang polisi boneka. Polisi ditembak dengan kecepatan penuh.
Sebuah pertempuran sengit berlangsung di salah satu jalan. Pelayan Rusia dan tentara Rusia berusaha untuk memblokir kendaraan, namun Mujahidin menggagalkan usaha mereka dengan badai tembakan.
Penjajah mengklaim bahwa 4 mujahidin akhirnya martir. Namun, menurut bukti-bukti lain, kendaraan mereka meledak. Kemungkinan Mujahidin telah meletakkan bahan peledak di dalamnya.
Sementara itu, tidak ada data yang pasti mengenai jumlah kelompok sabotase Mujahidin, serta data yang tepat tentang jumlah korban dari tentara boneka dan tentara pendudukan, saat Mujahidin menyerang polisi di beberapa wilayah kota. Karena seperti biasa, penjajah Rusia selalu melaporkan informasi yang bias bukan tentang apa yang sebenarnya terjadi. (haninmazaya/arrahmah.com)