JEDAH (Arrahmah.com) – Raja Arab Saudi pangeran Abdullah bin Abdul Aziz As-Sa’ud memberikan penghargaan tertinggi the King Abdul Aziz Medal kepada Perdana Mentri Inggris David Cameron dalam pertemuan kedua pemimpin negara di Jedah, Selasa (6/11). Demikian Koran Ash-Sharq Al-Awsath melaporkan.
Pertemuan kedua pemimpin negara di Jedah mendapat liputan luas media massa nasional Arab Saudi. Koran-koran Arab dalam negeri Arab Saudi dan koran-koran Arab di luar negeri seperti Ash-Sharq Al-Awsath dan Al-Hayat menempatkannya sebagai berita utama di halaman pertama. Foto pangeran Abdullah mengalungkan penghargaan tertinggi the King Abdul Aziz Medal kepada David Cameron dipajang secara mencolok dalam ukuran besar.
Pangeran Abdullah dan David Cameron bertemu untuk membahas perkembangan terbaru berbagai peristiwa lokal dan internasional. Persoalan Palestina dan perkembangan revolusi rakyat muslim Suriah menjadi persoalan internasional yang utama dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan keduanya juga membahas bidang-bidang kerja sama antara kedua negara dan upaya-upaya untuk meningkatkannya. Keduanya sepakat menguatkan kerja sama demi kepentingan kedua belah pihak.
Pertemuan diawali dengan pemberian penghargaan tertinggi the King Abdul Aziz Medal kepada David Cameron. Pangeran Abdullah sendiri yang mengalungkan penghargaan tersebut kepada Cameron. Penghargaan the King Abdul Aziz Medal hanya diberikan kepada para pemimpin tertinggi dan perdana mentri negara-negara sahabat dan negara-negara sekutu Arab Saudi. Raja Abdullah kemudian mengadakan jamuan makan untuk rombongan David Cameron di istana raja di Jedah.
Dalam kata sambutannya, Cameron mengungkan rasa terima kasihnya kepada pangeran Abdullah atas pemberian medali tertinggi tersebut. Ia merasa bangga atas penghargaan tertinggi tersebut. Selain itu Cameron menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan ratu Elisabeth II kepada pangeran Abdullah.
Pertemuan kedua belah pihak dan pemberian the King Abdul Aziz Medal juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi kerajaan Arab Saudi. Pangeran Mut’ib bin Abdul Aziz, pangeran Salman bin Abdul Aziz wakil Perdana Mentri Arab Saudi sekaligus Mentri Pertahanan, pangeran Khalid Al-Faishal bin Abdul Aziz gubernur Makkah, Saud Al-Faishal bin Abdul Aziz Mentri Luar Negeri, pangeran Muqrin bin Abdul Aziz penasehat dan utusan khusus raja Saudi, pangeran Bandar bin Sulthan bin Abdul Aziz kepala Dinas Intelijen Umum dan kepala Dewan Keamanan Nasional, pangeran Mut’ib bin Abdullah bin Abdul Aziz kepala Garda Nasional, pangeran Muhammad bin Nawwaf bin Abdul Aziz Dubes Arab Saudi untuk Inggris, pangeran Muhammad bin Nayif bin Abdul Aziz Mentri Dalam Negeri dan pangeran Abdul Aziz bin Abdullah bin Abdul Aziz wakil Mentri Luar Negeri.
Dalam pertemuan itu David Cameron didampingi oleh Mentri Pertahanan Inggris Philip Hammond, Duta Besar Inggris untuk Arab Saudi Sir John Jenkins, Penasehat Keamanan Nasional Inggris Sir Kim Dawes dan sejumlah pejabat tinggi Departemen Pertahanan Inggris.
Tidak sekedar negara sahabat dan sekutu, Inggris adalah tuan besar bagi rezim Arab Saudi. Pangeran Abdul Aziz bin Saud mendirikan kerajaan Arab Saudi pada 1930an dengan dukungan penjajah Inggris. Pada Desember 1915 penjajah Inggris dan pangeran Abdul Aziz bin Saud menanda tangani Treaty of Darin. Berdasar perjanjian tersebut wilayah kekuasaan pangeran Abdul Aziz dianggap sebagai wilayah protektorat Inggris.
Dukungan Inggris kepada rezim Arab Saudi semakin kuat setelah raja Arab Saudi itu “berjasa besar” memadamkan jihad rakyat muslim Palestina melawan penjajah Inggris pada 1936 lewat diplomasi yang licik. Pada 1948, pangeran Abdul Aziz kembali memadamkan jihad rakyat muslim palestina lewat diplomasi licik. Peristiwa itu berakibat berdirinya negara penjajah zionis Yahudi.
(muhib almajdi/arrahmah.com)