JAKARTA (Arrahmah.com) – Kedatangan beberapa Presiden Amerika Serikat beberapa waktu silam termasuk Obama ke Indonesia. Menjadi hal penting yang perlu dicermati dan menjadi pelajaran umat Islam, bahwasanya setiap pemimpin-peminpin kafir datang ke negeri Islam dan menjumpai pemimpin negeri tersebut pasti membawa tujuan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Hal itu disampaikan Ustadz Abu Jibriel Abdurahman kepada arrahmah.com, Kamis (8/11), mengomentari terpilihnya kembali Obama sebagai Presiden Amerika Serikat yang banyak dielu-elukan sebagian masyarakat akan membawa perubahan positif di dunia.
“Mereka selalu membawa maksud terselubung itu pasti,” ujarnya.
Isu keamanan dengan hadirnya kapal perang AS di Surabaya, intervensi Amerika dalam persoalan Papua, desakan Amerika kepada pemerintah untuk melindungi Ahmadiyah, masalah proyek Namru-2, Masalah freeport, Newmont, dan lain sebagainya merupakan bukti nyata Amerika punya pengaruh negatif di Indonesia.
“Dan apalagi yang akan dijual pemerintah kita kepada Amerika,” tanya Ustadz Abu Jibriel.
Bahkan menurut Ustadz Abu Jibriel, selama Obama berkuasa kejahatannya terhadap umat Islam juga terhitung cukup banyak, terutama dalam isu terorisme.
“Amerika belum cukup merasa puas untuk menghabisi Islam dan umat Islam, mereka akan terus melakukan itu,” tegasnya.
Kata Ustadz Abu Jibriel, tidak pernah ada Yahudi atau Nasrani ketika memimpin hendak melakukan perbaikan di dunia, mereka memimpin bahkan untuk melakukan kerusakan. Hal itu sudah jelas tergambar sikapnya di dalam al Qur’an surat al Baqarah: 120 “Walan tardho ankal yahudu walan nashoro hatta tattabi’a millatahum…” (sesungguhnya Yahudi dan Nasrani tidak akan senang terhadap kamu, hingga kamu mengikuti millah mereka).
“Jadi sikap Obama sama, intinya ada di surat 120 itu,” ucapnya.
Sambung Ustadz Abu Jibriel, bila pemimpin negeri-negeri Islam tidak mengantisipasi kedatangan setiap pemimpin kafir tersebut. Maka, akan ada kerusakan yang menimpa dan Allah tidak akan menolong mereka. (bilal/arrahmah.com)