JENEWA (Arrahmah.com) – Hampir semua bantuan internasional yang dikirim ke Sabit Merah Arab Suriah disita oleh rezim Bashar Assad dan tidak pernah sampai ke warga sipil yang membutuhkan, menurut Persatuan Organisasi Bantuan Medis Suriah (UOSSM) pada Rabu (7/11/2012), dilansir AFP.
“90, bahkan 95 persen segala sesuatu yang dikirim ke markas Sabit Merah Suriah di Damaksus menuju untuk membantu rezim Suriah, terutama para tentara…,” kata Tawkifk Chamaa, juru bicara UOSSM.
“Bantuan ini tidak akan sampai kepada warga sipil yang telah dibom setiap harinya atau dikepung,” katanya kepada para wartawan di Jenewa.
Dia menuduh bahwa uang tunai atau barang-barang bantuan yang dikirim ke Sabit Merah Suriah di Damaksus disita oleh pemerintah Suriah.
Namun, Program Pangan Dunia (WFP) membantah bahwa bantuannya untuk rakyat Suriah dirampas rezim.
Chamaa, anggota pendiri organisasi yang menaungi 14 organisasi bantuan dari beberapa negara seperti Prancis, Swiss, Turki, dan Amerika Serikat, mendesak badan kemanusiaan yang lebih besar untuk memastikan bahwa bantuan yang dikirim benar-benar sampai kepada raykat Suriah yang membutuhkan.
Chamaa mengatakan bahwa konvoi 11 truk milik WFP PBB, yang sebagian besar bantuannya didistribusikan oleh Sabit Merah Suriah, baru-baru ini telah menghilang di utara Suriah.
Tetapi juru bicara WFP Elisabeth Byrs mengatakan, “Saya yakin bahwa benar-benar tidak ada penyitaan.”
“Pengawas makanan WFP mampu untuk mengunjungi sebagian besar daerah yang mana makanan sampai kepada rakyat yang paling membutuhkan. Bahkan di sebagian daerah berbahaya, mereka menggunakan kendaraan lapis baja WFP,” kata Byrs.
Sementara itu Komite Sabit Merah Internasional sendiri, yang juga memberikan bantuan bagi Suriah melalui Sabit Merah Suriah, belum berkomentar terkait perkara ini. (siraaj/arrahmah.com)