SAMPANG (Arrahmah.com) – Mengikuti jejak yang lain, hari Kamis, (01/11/2012), sekitar 9 orang mantan pengikut Tajul Muluk pembawa ajaran Syiah di Sampang menyatakan kembali pada ajaran Ahlus Sunnah. Sebelumnya, sekitar 30 mantan penganut Tajul Muluk, juga sudah menyatakan kembali ke Ahlus Sunnah.
Prosesi ikrar dalam bentuk pernyataan sikap kembali pada ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah dilakukan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Gersempal, Kecamatan Omben, Sampang, Madura.
“Prosesi kali ini malah banyak saksinya. Di antaranya ada Kepala Dusun, wakil NU, dan beberapa wakil pemerintah kabupaten propinsi yang cukup lengkap, ” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum, KH. Syaifuddin, yang ikut menjadi saksi dalam acara tersebut.
Nama-nama mantan pengikut Tajul Muluk yang menyatakan diri kembali pada Ahlus Sunnah itu adalah; Busani, Maliha, Bimar, Badril, Amu’I, Marchatab, Abdus, Rasyid dan Sahra.
“Mereka semua adalah warga desa Blu’uran, Omben, Sampang-Madura, ” tambah Kiai Syaifuddin seperti dimuat hidayatullah.com, Jumat (02/11/2012).
Menurut Kiai Syaifuddin, nama-nama itu hanya simbolis, karena mereka mewakili para istri, anak-anak serta keluarga mereka semua.
Menjelang hari Raya Idul Adha, sekitar 30 pengikut Tajul Muluk, sudah menyatakan kembali ke ajaran semula, Ahlus Sunnah Wal Jamaah (mayoritas warga Madura NU-red).
Dalam prosesi ikrar itu,30 mantan pengikut Tajul Muluk ini mengaku selama ini telah dibohongi. (bilal/arrahmah.com)