ARAKAN (Arrahmah.com) – Lebih dari 800 rumah warga Muslim Rohingya di kota Minbya dan Mrauk U dibakar dalam kerusuhan terbaru antara warga Rohingya dan Buddhis Rakhine.
Menurut seorang tetua dari kota Minbya yang dikutip Kaladan Press, bahwa lebih dari 600 rumah warga dibakar habis dalam bentrokan baru dengan orang-orang Musyrik Buddhis Rakhine.
Menurut tetua suku itu, dalam kerusuhan tersebut sekitar 100 warga Rohingya gugur, tetapi otoritas setempat hanya menyebutkan tiga orang yang meninggal dan lebih dari 340 rumah terbakar.
Warga Rakhine dengan bantuan sebagian polisi dan tentara Burma menyerang desa-desa Rohingya sejak hari Senin (22/10/2012) malam, di antaranya desa Parein dan Paiketay, Tharak Rwa, dan Sudaine Rwa.
Desa Parein yang berisi 500 rumah lebih, telah dibakar pada Selasa (23/10) pagi sekitar pukul 04:00 waktu lokal, menurut sumber setempat semuanya ludes terbakar. Sementara di desa Paiketay Rwa yang berisi 300 rumah, dibakar pada Senin malam sekitar pukul 22:30 yang menyebabkan terbakarnya 50 rumah. Di desa Tharak Rwa yang berisi 190 rumah, diserang pada Selasa pagi sekitar pukul 07:00 dan semua habis dilalap api. Sedangkan di desa Sudaine Rwa dibakar pada hari Selasa sore pukul 15:00, namun belum diketahui berapa jumlah rumah yang hancur oleh api.
Ribuan warga Buddhis Rakhine menyerang desa-desa Muslim dengan panah dan senjata api, sementara tentara yang ada tidak menghentikan perbuatan sadis mereka.
Selain itu, dua masjid di desa Anauk Paikseik dan Arashi telah diserang pada hari Senin malam sekitar pukul 23:00 waktu setempat. Alhamdulillah, para warga desa berhasil memadamkan api sehingga hanya pagar-pagar yang terbakar. Tetapi anehnya pihak berwenang justru menangkap imam masjid dan para penjaga masjid dengan tuduhan bahwa mereka sendiri yang membakar masjid-masjid itu, demikian yang dilaporkan seorang tetua desa dari kota Kyaukpru. (siraaj/arrahmah.com)