JAKARTA (Arrahmah.com) – Jumlah yang sedikit dan mendung yang bergelayut di atas kota Jakarta, tak menciutkan nyali sekitar 18 orang aktivis Sharia4Indonesia untuk menggelar unjuk rasa di depan Mabes Polri, di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2012) kemarin. Mereka datang ke depan kantor Baharkam Polri untuk menuntut pembebasan aktivis Islam yang kini ditahan oleh Densus 88.
Abu Muhammad, koordinator aksi Sharia4Indonesia, dalam orasinya mengatakan bahwa para aktivis Islam, putra-putri kaum muslimin yang ditahan di dalam penjara itu hanya karena mereka mengatakan, “Rabb kami adalah Allah…!”
Selain itu ia juga mencontohkan seorang tokoh Islam yang sudah lanjut usia, Ustadz Abu Bakar Baasyir, yang kini menjalani penjara 18 tahun, sementara para gembong narkoba yang membunuh mental dan fisik jutaan anak negeri ini justru diberi pengampunan.
“Mengapa mafia-mafia narkoba penghancur umat dan bangsa malah diberi grasi? Sudah hilangkah keadilan di negeri ini?,” teriaknya seperti dimuat Suara Islam Online.
Sharia4Indonesia, kata Abu Muhammad, sebagai sebuah gerakan Islam tidak akan diam dan berhenti untuk menyerukan agar seluruh kezaliman yang ditimpakan kepada para ulama dan aktivis Islam segera dihentikan.
Sementara tokoh Sharia4Indonesia, Muhammad Fachry, dalam orasinya mengingatkan arti pentingnya umat bersatu dalam naungan Khilafah. Tanpa Khilafah, kata Fachry, umat Islam akan terus menerus hidup dalam kezhaliman musuh-musuhnya. (bilal/arrahmah.com)