(Arrahmah.com) – Seorang “Muallaf” Denmark yang telah mengaku menjadi agen rahasia CIA mengungkapkan bagaimana ia menjerat seorang Muslimah Eropa untuk menjadi istri Syaikh Anwar Al-Awlaki (rahimahullah), dengan tujuan untuk membunuhnya.
Morten Storm mengaku ia dibayar sebesar USD 250.000 sebagai imbalan untuk mencari seorang wanita Muslim untuk Syaikh Anwar, sebagai bagian dari tugas penyusupannya untuk melancarkan rencana AS membunuh ulama mujahid tersebut.
The Teleghraph melaporkan bahwa pria Denmark itu berperan sebagai “pencari jodoh” bagi Syaikh Anwar, dan menemukan seorang wanita Muallaf bernama Zagreb dari Kroasia yang dipanggil Aminah.
Dalam sebuah video yang diterbitkan oleh Jyllands-Posten, Morten mengklaim bahwa Syaikh Anwar memintanya apakah ia bisa mencarikan seorang Muslimah Eropa untuk menjadi istri ketiganya, sebab saat itu Storm adalah orang kepercayaan Syaikh Anwar.
Storm mengungkapkan bahwa ia kemudian mencari seorang wanita yang sepaham dengan Syaikh melalui Facebook. Storm menemukan sebuah akun yang menjadi simpatisan Syaikh Anwar dan kemudian mengajaknya berkenalan, yaitu Aminah (32).
“Ide ini untuk menemukan seseorang dengan ideologi dan mental yang sama dengannya, jadi mereka berdua bisa dibunuh dalam serangan drone Amerika,” kata Storm.
Skenario CIA dan badan keamanan dan intelijen Denmark (PET) yang telah direncanakan secara matang pun dimulai, Morten terus mengorek informasi tentang Aminah dan akhirnya mendapati bahwa Aminah memiliki pemahaman yang sama dengan Syaikh Anwar, yang kemudian berlanjut dengan penawaran menikah dengan pria yang dikagumi Aminah tersebut.
Storm meyakinkan Aminah dengan menunjukkan rekaman video lamaran dari Syaikh Anwar saat ia bertemu dengan Aminah di Vienna, Austria. Dalam video itu, Syaikh menyampaikan beberapa poin penting jika Aminah bersedia untuk menjadi istrinya. Dan Syaikh menyebutkan, dalam video itu, bahwa Storm dalah saudara kepercayaannya, sehingga Aminah semakin yakin dengan proses ini.
Aminah setuju untuk mengirim rekaman dirinya yang juga menyampaikan pesan kepada Syaikh Anwar perihal tawaran menikah. Semua ini diatur secara rapi dan hati-hati oleh Storm, dan CIA-PET memantaunya sejak awal hingga Aminah pergi ke Sanaa, Yaman, untuk bertemu dengan Syaikh Anwar dan menikah dengannya.
Storm juga mengungkapkan bahwa semua biaya untuk memenuhi kebutuhan perjalanan Aminah ditanggung oleh CIA hingga Aminah tiba di Yaman.
Koper Aminah yang dibawa ke Yaman, yang disediakan oleh Storm, ditanam pelacak agar saat Aminah bertemu dengan Syaikh Anwar, serangan drone bisa langsung dilancarkan. Rencana hampir sempurna, namun gagal karena saat Aminah berada di Sanaa, Syaikh Anwar memintanya untuk tidak membawa barang-barangnya, menurut penuturan Storm.
Walaupun begitu, Storm telah mengantongi USD 250.000 dari CIA atas keberhasilannya menjalankan skenario busuk ini. Dan ia nampak sangat gembira.
Storm mengatakan bahwa saat mereka (Storm dan agen CIA-PET) merasa telah berhasil menjerat Aminah dan mengirimnya ke Yaman, mereka semua berpesta untuk merayakannya. (siraaj/arrahmah.com)