KANDAHAR (Arrahmah.com) – Seorang pejabat intelijen berusia 24 tahun telah diidentifikasi menjadi salah satu dari dua korban tewas dalam serangan bom di provinsi Kandahan pada akhir pekan lalu.
B. Gordon diklaim sebagai perempuan terakhir dalam daftar 22 perempuan Amerika yang terluka parah di Afghanistan sejak Amerika menginvasi Afghanistan 11 tahun yang lalu. Dia dinyatakan meninggal pada 13 Oktober akibat dari luka yang dideritanya setelah bom ranjau meledak di dekat kantor intelijen di distrik maruf, ujar pejabat boneka Afghan kepada Tampa Bay Times.
“Ini bukan hanya bom ranjau. Terdapat seseorang yang mengenakan rompi peledak,” ujar C.W Bill Young, seorang anggota parlemen mengatakan kepada Times. “Ini adalah pekerjaan orang dalam.”
Laporan menunjukkan bahwa penyerang mengenakan rompi peledak di bawah seragam dinas intelijen ketika delegasi termasuk anggota koalisi AS mengantarkan furnitur untuk kantor di Maruf selama akhir pekan.
Sumber berbicara kepada Times bahwa penyerang menargetkan agen lokal dengan Direktorat Keamanan Nasional (NDS/intelijen Afghan).
Seorang Amerika lainnya, yang sejauh ini diidentifikasi sebagai pejabat CIA, juga tewas dalam ledakan bersama empat pejabat Afghan lainnya.
“Pria itu diyakini menyerang delegasi NDS, dia mungkin tidak mengetahui tentara asing datang dengan mereka,” ujar Bupati Maruf.
Belum ada pengakuan tanggung jawab dari kelompok manapun terkait serangan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)