WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gedung Putih bersikeras pada hari Rabu (27/10/2010) bahwa tawaran untuk menyidangkan India tidak akan dilakukan dengan mengorbankan Pakistan, atau sebaliknya, seminggu sebelum Presiden Barack Obama memulai perjalanannya ke Mumbai dan New Delhi.
“Presiden yakin bahwa hubungan AS dengan India dan hubungan AS dengan Pakistan tidak terjadi melalui mekanisme ‘zero-sum’,” kata Ben Rhodes, wakil penasihat keamanan nasional AS.
“Hal seperti ini sering terlihat di masa lalu, bahwa jika kita semakin dekat dengan yang satu, maka akan mengorbankan yang lain,” lanjut Rhodes.
“Kami sudah mencoba untuk mengirim sinyal bahwa itu adalah berlawanan dengan pemerintahan AS saat ini.”
Mengingat antipati sengit antara India dan Pakistan, upaya terakhir yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk memperbaiki hubungan dengan masing-masing negara yang berseteru ini cenderung berdampak negatif terhadap hubungan AS dengan yang lain.
Tapi karena Pakistan muncul sebagai pemain kunci dalam kampanye anti-teror AS setelah serangan 11 September pada tahun 2001, para pembuat kebijakan Amerika kemudia mencoba untuk melakukan tindakan penyeimbangan secara halus antara kedua negara (Pakistan dan India).
Obama akan berangkat ke India pada Jumat, 5 November. Ia mengambil bagian pekan lalu dalam dialog strategis antara Pakistan dan pejabat AS di Washington, dan bertemu dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari pada hari Selasa.
Beberapa analis telah berspekulasi bahwa ketegangan saat ini dipicu oleh sebuah insiden di perbatasan Afghanistan-Pakistan dan serangan pesawat tanpa awak AS di daerah kesukuan Pakistan, menyebabkan kunjungan tidak bisa dilakukan.
“Dia ingin memastikan bahwa kami memiliki fokus terhadap perjalanan ke Pakistan,” kata Rhodes, yang juga menjabat sebagai penulis pidato kebijakan utama luar negeri Obama. (althaf/arrahmah.com)