JAKARTA (Arrahmah.com) – Tidak hanya dikirimkan ke forum-forum Jihad dan media massa, tantangan terbuka Mujahidin Indonesia Timur juga dilakukan dengan cara meretas (Hack) 4 situs pemerintahan. Situs-situs tersebut sebagian tidak bisa terbuka dan sebagian lagi terpampang surat Tantangan tersebut dengan background bendera tauhid berwarna hitam.
Mujahidin yang menamakan dirinya pula sebagai Sariyatu Tsa’ri wad Dawaa’ (Pasukan Kecil untuk Pembalasan dan Obat Penawar) itu melakukan hacking (meretas) ke situs Pemprov Kaltim, Senin (15/10) malam.
Diantara situs tersebut, http://korpri.kaltimprov.go.id/, http://dispenda.kaltimprov.go.id/, http://arsip.kaltimprov.go.id/ dan http://blh.kaltimprov.go.id/.
Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak pemerintah, baik pemprov Kaltim maupun pihak aparat kepolisian terkait serangan terhadap 4 situs tersebut.
Sebelumnya, Sariyatu Tsari’ wad Dawaa’ sudah beberapa kali mengeluarkan statement pengakuan operasi serangan, statement pertama dilakukan mengkonfirmasi pertanggung jawaban serangan di Solo dan ketika terjadi penembakan Farhan di Solo. Selanjutnya dilakukan pula konfirmasi terhadap aksi-aksi di Poso. (bilal/arrahmah.com)