DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mayoritas senjata rahasia yang dikirim ke Suriah atas perintah Arab Saudi dan Qatar telah berakhir ke tangan para pejuang Islam, bukan organisasi sekuler yang disukai oleh Barat, lapor The New York Times pada Senin (15/10/2012).
Mengutip para pejabat yang tidak disebutkan namanya, surat kabar itu mengatakan ini adalah kesimpulan dalam laporan rahasia yang disampaikan Barack Obama kepada pejabat senior Amerika.
Situasi ini telah mendorong para pejabat menyuarakan suara frustasi atas kenyataan bahwa tidak ada pusat pemeriksaan untuk pengiriman dan tidak ada cara yang efektif untuk menemukan kelompok mana yang menerima senjata-senjata itu, ujar laporan.
Karena hal ini, Direktur CIA, David petraeus melakukan perjalanan rahasia ke Turki pada bulan lalu dalam upaya untuk menyetir arah pasokan, lanjut laporan tersebut.
CIA sejauh ini belum mengomentari perjalanan Petraeus.
Tujuan Petraeus adalah untuk mengawasi proses, “penyaringan dan kemudian pengiriman kepada oposisi di mana AS berpikir itu bisa bekerja”, kata surat kabar mengutip pernyataan diplomat Timur Tengah yang tidak disebutnya namanya.
CIA juga telah mengirimkan petugasnya ke Turki untuk membantu mengarahkan bantuan, tetapi CIA kekurangan informasi yang baik mengenai berapa banyak tokoh pemberontak dan faksi yang beroperasi di Suriah, lanjut NYT. (haninmazaya/arrahmah.com)