PACITAN (Arrahmah.com) – Astagfirullah, Telanjang untuk jadi PNS, kedengarannya memang aneh, tapi kabar ini benar-benar terjadi di Tanjungsari, Pacitan Jawa Timur. Beberapa warga menjadi korban penipuan penelepon misterius yang meminta mereka untuk telanjang bulat di pantai dan hutan sambil mendoakan agar bupati Pacitan sembuh dari penyakitnya dengan imbalan diangkat jadi PNS, Jumat (22/10/10).
Si penelepon itu mengatasnamakann suruhan Sekda untuk mengajak warga menggelar upacara dalam kondisi telanjang bulat agar bupati Pacitan sembuh dari penyakitnya. Bagi yang bersedia dijanjikan akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Walau tampak lucu, tapi banyak warga yang mau dan sudah melakukan hal itu setelah menerima telepon dari sosok yang misterius.
Kepala Desa Tanjungsari, Bambang Sutejo membenarkan adanya aksi itu atas perintah seorang penelepon yang mengaku suruhan Sekda Pacitan, Mulyono.
“Orang pertama yang memberi tahu saya adalah Hernowo, penilik sekolah di Kecamatan Kebonagung” katanya. Melalui pejabat penilik sekolah (PS) inilah Bambang Sutejo mengaku pertama kali mendapat informasi adanya instruksi Sekda yang memerintahkan sejumlah warga menggelar ritual telanjang.
“Intinya, warga diminta melakukan ritual telanjang dan berdoa untuk kesembuhan Bupati Sujono yang dikabarkan sakit” katanya.
Setelah mengumpulkan sejumlah warga dan perangkat, pada Kamis malam, sekitar pukul 21.00, para peserta ritual kemudian dihias dengan warna serba hitam. Proses rias berlangsung hingga Jumat dini hari sekitar pukul 04.00.
Tidak hanya di Desa Tanjungsari, penipuan berkedok ruwatan penyakit Bupati Pacitan tersebut juga dialami sejumlah warga dan perangkat Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan. Mereka bahkan sempat menggelar upacara di tengah hutan dalam kondisi telanjang bulat diiringi suara gamelan.
“Kami bersedia melakukan ritual karena dijanjikan akan diangkat menjadi PNS,” kata seorang korban penipuan itu. Warga yang menjadi korban penipuan baru sadar setelah melakukan ritual telanjang, pria misterius yang sebelumnya aktif menelpon tidak lagi menghubungi mereka.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kabag Humas Pemkab Pacitan, Endang Surjasri membantah bahwa perintah ritual telanjang itu berasal dari Sekda. Dia juga menampik kabar mengenai sakitnya Bupati Sujono karena guna-guna.
Menurutnya, kalaupun pemkab punya hajatan pasti akan diberikan pemberitahuan secara resmi. “Kami mengimbau pada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan telepon ataupun SMS yang mengatasnamakan pejabat pemkab,” ujarnya.(haninmazaya/voa-islam/arrahmah.com)