RUSIA (Arrahmah.com) – Rusia telah mengkonfirmasi penandatanganan kontrak senjata senilai lebih dari USD 4,2 milyar dengan Irak, menjadikan negara tersebut pemasok senjata terbesar setelah AS.
Berdasarkan pernyataan gabungan yang dikeluarkan pada hari Selasa (9/10/2012) di pertemuan antara Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan rekannya Nuri al-Maliki, kontrak tersebut ditandatangani pada saat kunjungan para delegasi Irak ke Rusia termasuk Menteri Pertahanan Saadoun al-Dulaimi.
“Para anggota delegasi memperkenalkan diri dengan produksi militer Rusia, membahas opsi teknis dan komersial atas tawaran pemasok Rosoboronexport, dan menandatangani kontrak senilai lebih dari USD 4,2 milyar,” kata pernyataan tersebut, lansir Presstv.
Pada hari Senin (8/10), perdana menteri Irak tersebut tiba di Moscow untuk konsolidasi hubungan politik, ekonomi dan pertahanan, juga mendiskusikan perkembangan situasi di Suriah.
Sebelum kunjungan perdana Maliki ke Moscow, laporan media Rusia mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan disahkan dalam bersama pada pekan ini dan totalnya sekitar USD 4,3 milyar.
Maliki mengatakan di markas Kementrian Luar Negeri Rusia pada hari Senin bahwa Irak membutuhkan bantuan Rusia dalam hal pertahanan dan urusan militer serta kebutuhan senjata untuk mempertahankan diri dan memerangi “terorisme” di negaranya.
Selanjutknya kedua negara tersebut akan menegosiasikan kemahiram jet MiG-29 Irak dan kendaraan lapis baja serta persenjataan lainnya. (siraaj/arrahmah.com)