JAKARTA (Arrahmah.com) – Upaya Polri untuk menangkap Kompol Novel Baswedan mengikutsertakan Densus 88 dinilai aneh oleh Fauzan Al Anshori, karena itu bukan persoalan terorisme.
“Mengapa polri menurunkan densus untuk menangkap novel? apa dia termasuk teroris atau densus dapat job baru nangkep koruptor? Nah, sebaiknya densus dialihkan tugasnya memburu koruptor dan kalau perlu tembak di tempat kalo melawan,” Katanya kepada arrahmah.com, Senin (7/10).
Mantan Ketua Divisi data dan Informasi MMI ini pun mempertanyakan kelanjutan kasus dugaan korupsi Solar House System oleh Komjend Gories Mere.
“Sekarang KPK berani tidak memeriksa Gories Mere yang namanya disebut dalam sidang tipikor kasus korupsi solar house system (SHS) di ESDM yang merugikan negara 130an milyar?,” ungkap Fauzan.
Lebih dari itu, ia pun menyarankan agar ada keseriusan dalam penanganan korupsi, KPK berani menerapkan sumpah mengundang laknat Allah.
“Saya usulkan diadakan sumpah mubahalah bahwa siapa saja yang dusta sebagai koruptor siap disambar petir mumpun lagi mulai musim hujan,” tutur Fauzan.
Fauzan pun meminta, KPK agar tidak gentar dan pandang bulu dalam menangani kasus Korupsi. Meskipun, yang dihadapinya para Jenderal.
“Logikanya kalau uang 100 Miliar yang dikorup dari simulator sim pasti mengalirnya ke mana-mana, jadi KPK tidak usah takut nangkap bintang tiga atau empat,” tutupnya (bilal/arrahmah.com)