TEL AVIV (Arrahmah.com) – Para pemukim Yahudi Israel telah memulai membangun lebih dari 600 rumah hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, lansir Telegraph pada Kamis (21/10/2010).
Berdasarkan kelompok kampanye perdamaian Peace Now, saat ini Israel sudah membangun permukiman empat kali lipat dibanding sebelum adanya pelarangan untuk membangun di area Tepi Barat.
Ghassan Khatib, juru bicara Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, mengatakan bahwa angka tersebut mengkhawatirkan. “Ini adalah indikator bahwa Israel tidak serius tentang proses perdamaian, yang seharusnya mengakhiri pendudukan,” katanya.
Naftali Bennett, direktur jenderal dari Dewan Pemukim Yesha, menegaskan mengenai luas bangunan, namun menolak untuk mengungkapkan angka yang tepat.
“Kami tidak menghitung berapa banyak rumah Yahudi yang sedang dibangun di tanah mereka,” katanya. “Tanah Israel adalah milik kami, dan itu adalah kenyataan.”
Bennett membantah bahwa langkah konstruksi ini disebabkan oleh spekulasi Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, yang berencana untuk membekukan permukiman baru sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang dinegosiasikan dengan Amerika.
Pembicaraan damai langsung dengan Israel kembali mengalami kebekuan setelah dilakukannya kembali pembangunan pemukiman pada tanggal 26 September, beberapa minggu setelah negosiasi awal dilakukan.
Nabil Shaath, negosiator senior Palestina, mengatakan pembicaraan hanya akan diteruskan bila Israel setuju untuk mengakhiri pembangunan pemukiman dan mengakhiri blokade di Gaza.
Awal bulan ini, Netanyahu menawarkan untuk memperbaharui pembekuan permukiman dengan syarat Palestina mengakui Israel sebagai negara Yahudi. Namun, gagasan itu ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin Palestina. (althaf/arrahmah.com)