DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ledakan diikuti oleh baku tembak antara Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dengan tentara loyalis Assad pada Kamis (4/10/2012), meninggalkan sedikitnya 25 korban tewas dari elit Garda Republik Assad, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
“Kebanyakan dari mereka tewas dalam ledakan,” ujar Direktur Observatorium Suriah untuk ham, Rami Abdel Rahman, yang menambahkan bahwa pertempuran terjadi di Qudsaya, barat Damaskus dan masih berlangsung hingga laporan ini diturunkan.
Militer rezim Alawiyah pimpinan Assad, meluncurkan serangan besar di Qudsaya dan pemukiman lain pada Rabu (3/10), menyebar tentara di sana, lapor AFP.
“Para pemberontak mungkin menggunakan alat peledak kecil, namun itu ditempatkan di markas Garda Republik di Qudsaya,” lanjut Abdel Rahman.
Beberapa korban tewas berjatuhan saat baku tembak terjadi, katanya.
Pembunuhan itu dilakukan dua hari setelah harian al-Baath, milik rezim Suriah melaporkan bahwa “akhir dari operasi keamanan di seluruh provinsi Damaskus kian mendekat”.
Tentara rezim Alawiyah telah melancarkan kampanye militer yang intens dalam beberapa pekan terakhir untuk mencoba membasmi pemberontakan di Damaskus terutama setelah konflik bersenjata pecah di ibukota pada pertengahan musim panas. (haninmazaya/arrahmah.com)