DAMASKUS (Arrahmah.com) – Bertentangan dengan penolakan resmi atas nama Moskow, bocoran dokumen yang ditayangkan oleh saluran televisi Al Arabiya menunjukkan bahwa seorang jenderal militer Rusia yang bekerja sebagai penasehat militer untuk rezim Suriah memang telah tewas oleh tentara oposisi pada Agustus lalu.
Majyen Vladimir Kojeve dilaporkan tewas ketika Tentara Pembebasan Suriah menyerang mobilnya. Setelah kematiannya, sejumlah dokumen yang diperoleh dari tas pribadinya ditemukan di dalam kendaraannya.
Dokumen-dokumen ini akhirnya bocor dan diterima oleh Al Arabiya bersama dengan dokumen lainnya dari sumber oposisi.
Saluran ini mengatakan bahwa mereka telah menerima ratusan dokumen otentik dan memutuskan akan mengungkapkan dokumen dengan nilai berita yang besar.
Salah satu dokumen yang ditemukan di dalam koper adalah identitas dengan nama Kojeve dan lahir di tahun 1956. Identitas dikeluarkan oleh otoritas Suriah pada 26 Juni 2007, memberinya akses penuh ke semua institusi keamanan Suriah.
Dokumen lain yang ditemukan dalam koper termasuk permintaan Kojeve untuk persetujuan pergi berlibur ke Moskow untuk periode 10 Desember 2011 dan 14 Januari 2012. Permintaan itu ditujukan kepada Kepala Staf Angkatan Darat, Fahad Jassim al-Frei, yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan Assad.
Mobil Kojeve disergap di pinggiran Damaskus, al-Ghouta dan ia tewas dengan tiga rekannya, menurut sumber-sumber oposisi.
Setelah penyergapan, helikopter rezim Suriah menyerbu daerah itu dan bentrokan terjadi dengan Brigade oposisi Ousama Ib Zeid. Selama bentrokan, pasukan rezim mampu mengambil jenazah Kojeve. Sebuah video yang diberikan kepada Al Arabiya menunjukkan tubuh rekan Kojeve.
Pada 8 Agustus, otoritas Rusia di Suriah membantah laporan bahwa salah satu pejabat militernya tewas di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)