WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kelompok-kelompok ‘militan’ Islam sebagian besar memperoleh pendanaan melalui penculikan, dimana hingga sejauh ini Al Qaeda sayap Afrika utara mungkin telah membawa puluhan juta dolar uang tebusan dalam beberapa tahun terakhir, seorang pejabat senior AS mengatakan, seperti dikutip AFP, Selasa (2/10/2012).
Amerika Serikat memperkirakan Al Qaeda telah menerima sekitar $ 120 juta uang tebusan selama satu dekade terakhir, kata David Cohen, wakil divisi keuangan untuk intelijen dan penanganan terorisme.
Penculikan untuk tebusan adalah “ancaman mendesak”, khususnya di Sahel, wilayah pinggiran selatan Sahara yang mencakup hampir selusin negara termiskin di dunia, Cohen mengatakan kepada wartawan di Berlin, Selasa (2/10).
“Bisa jadi ini telah menjadi teknik yang tumbuh paling menantang dan tercepat di kalangan organisasi teroris, khususnya kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda di Afrika Utara dan di Yaman. Karena mereka telah menggunakan teknik ini untuk mendanai diri mereka sendiri selama beberapa tahun terakhir.”
Cohen mengatakan tebusan rata-rata telah naik secara konsisten selama bertahun-tahun dan berada di kisaran $ 5 juta per pembayaran.
“Jadi, hal itu adalah ancaman yang berkembang dan benar-benar sangat mendesak, terutama di Afrika Utara, di Sahel, dan di Mali pada khususnya, di mana AQIM kini telah berhasil mengklaim menguasai wilayah yang besar.”
Cohen, dalam perjalanan selama seminggu ke Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia, mengatakan ia sedang berbicara dengan pemerintah lainnya dengan harapan dapat mengembangkan pendekatan terpadu terhadap masalah penculikan ini.
Sementara pemerintah AS memiliki kebijakan untuk tidak membayar uang tebusan yang justru dilakukan beberapa pemerintah Eropa. (althaf/arrahmah.com)