TURKI (Arrahmah.com) – Perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza akan tetap dibuka, demikian Presiden Muhammad Mursi mengatakan kepada konferensi umum Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Turki pada hari Ahad (30/9/2012), dilansir Egypt Independent.
“Orang-orang Mesir tidak akan pernah bisa berdiri dengan pasrah ketika mereka melihat rakyat Gaza di bawah kepungan,” kata Mursi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di TV pemerintah Mesir.
“Perbatasan antara kita dan Gaza akan tetap dibuka untuk memenuhi kebutuhan rakyat Gaza, termasuk makanan, obat-obatan, pendidikan dan komunikasi antar keluarga,” tambah Mursi.
Para pemimpin yang hadir di konferensi tersebut meliputi Presiden Kyrgystan Almazbek Atambayev, Presiden wilayah otonomi Kurdist Irak Masoud Barzani, dan kepala Hamas Khalid Mashal.
Mursi, di sela-sela kunjungan 12 jam-nya ke Turki, menekankan bahwa kepemimpinan Mesir “berharap untuk mendirikan negara Palestina sesuai kehendak rakyat Palestina, dan dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.”
Mursi menambahkan rakyat Mesir dan Turki berusaha untuk mendukung dan membantu negara-negara yang ingin bebas dari kediktatoran, seperti wilayah Palestina dan Suriah. Dia mengatakan bahwa kwartet kekuatan regional -yang terdiri dari Mesir, Turki, Arab Saudi dan Iran- akan terus mendorong solusi untuk perang sipil di Suriah.
“Kami tidak akan diam, kami tidak akan tenang hingga pertumpahan darah ini berhenti dan hingga keinginan rakyat Suriah untuk memilih pemimpin mereka sendiri terwujud,” kata Mursi.
Sementara itu, dalam pidatonya , Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan memuji status Turki sebagai kekuatan demokratis, mengklaim bahwa “partai Islam yang diaturnya, AKP, menjadi sebuah contoh positif” bagi dunia Muslim setelah satu dekade bertugas.
Mursi berterimakasih kepada Turki atas dukungannya untuk revolusi Mesir, mencatat bahwa Presiden Turki Abdullah Gul adalah presiden pertama di dunia yang mengunjungi Mesir untuk memberikan selamat kepada rakyatnya beberapa hari setelah Mubarak mundur. (siraaj/arrahmah.com)