WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintah Suriah telah memindahkan persediaan senjata mereka ke tempat yang lebih aman, namun tapi situs utama senjata kimia negara itu tetap utuh dan aman di bawah kendali mereka, Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan pada hari Jumat (28/9/20120, mengutip intelijen AS.
“Ada beberapa informasi intelijen berkaitan dengan beberapa situs ini, telah ada beberapa usaha untuk mengamankan senjata kimia Suriah,” kata Panetta dalam konferensi pers di Pentagon dengan mitranya dari Kanada, menurut Reuters.
“Jadi sementara sudah ada beberapa gerakan terbatas, sementara situs utama masih tetap di tempatnya, masih tetap aman.”
“Kami masih percaya, berdasarkan apa yang kami ketahui dan apa yang kami pantau, bahwa situs utama tetap aman,” katanya.
Ketika ditanya apakah pasukan pemberontak telah mengambil alih beberapa stok bahan kimia, Panetta mengatakan: “Saya tidak memiliki informasi spesifik tentang hal itu,” menurut AFP.
Cadangan senjata kimia Suriah merupakan yang cadangan senjata kimia terbesar di Timur Tengah, menurut analis.
Rezim mengatakan pihaknya mungkin menggunakan senjata kimia jika diserang oleh negara-negara luar, meskipun tidak melawan rakyatnya sendiri.
Bulan lalu Presiden Prancis, Francois Hollande, memperingatkan bahwa penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah akan memberikan alasan yang sah untuk intervensi asing.
Majalah Jerman Der Spiegel melaporkan Senin lalu bahwa tentara Suriah telah menguji sistem pengiriman senjata kimia, menembakkan peluru di sebuah pusat penelitian di wilayah gurun baratlaut.
Mengutip ‘sejumlah saksi”, kata majalah itu, lima sampai enam cangkang kosong yang dirancang untuk bahan kimia tersebut ditembakkan oleh tank dan pesawat di Diraiham, tak jauh dari pusat penelitian Safira.
Komentar Panetta datang sebagai pasukan pemberontak di Suriah meluncurkan serentetan tembakan mortir terhadap pasukan rezim di Aleppo setelah mengumumkan bahwa pihaknya siap untuk melakukan pertempuran di kota tersebut, menurut warga dan kelompok hak asasi.
Pemberontak mengklaim mereka telah berhasil mendesak pasukan rezim di beberapa wilayah, khususnya di barat daya, tetapi mengakui mereka telah gagal membuat terobosan yang signifikan. (althaf/arrahmah.com)