JAKARTA (Arrahmah.com) – Olimpiade Studi Islam dan Matematika Fakhruddin ar-Razi Competition (FRC) 2012 akan digelar serentak di kota-kota besar di Indonesia. Olimpiade bertajuk ‘Membentuk Generasi Ulama-Intelek’ ini akan digelar 13 Oktober 2012 di sejumlah kota seperti JABODETABEK, Banten, Bandung, Tegal, Solo, Magelang, Nganjuk, Bojonegoro, Pasuruan, Malang, Surabaya, Makassar, Medan, Fak-Fak Papua Barat. Untuk wilayah Jabodetabek, lomba akan diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur.
FRC yang digelar setiap tahun ini diadakan oleh Majalah Gontor bekerjasama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Inilah satu-satunya kompetisi di Indonesia bahkan di dunia yang memadukan studi Islam dengan matematika.
Menurut Pemimpin Redaksi Majalah Gontor Adnin Armas, lahirnya kompetisi yang menggabungkan dua disiplin ilmu ini dilatarbelakangi makin menipisnya pengetahuan agama Islam para siswa. Mereka lebih dominan mengejar pengetahuan umum ketimbang pengetahuan agama.
“Seharusnya ada keseimbangan di antara keduanya untuk mendapatkan pendidikan yang integral,” jelasnya.
Para siswa yang pandai dalam bidang pengetahuan umum dan matematika hendaknya dibekali dengan nilai-nilai dan pengetahuan agama Islam agar mereka menjadi pribadi yang memiliki akhlakul karimah.
Lebih lanjut, Adnin menerangkan, di zaman keemasan Islam banyak lahir ilmuwan Muslim yang juga mumpuni di bidang agama Islam. Temuan-temuan mereka menjadi inspirasi pengembangan ilmu pengetahuan saat ini. Di bidang matematika, misalnya, para pakar matematika Muslim telah memberi kontribusi nyata dalam menemukan berbagai macam teori seperti sistem bilangan desimal dan sistem operasi matematika. Mereka antara lain al-Khawarizmi, al-Kindi, al-Karaji, al-Battani, al-Biruni, dan Umar Khayyam. Mereka mengenalkan angka-angka dan lambang bilangan, termasuk angka nol (zero), bilangan phi, algoritma, fungsi sinus, cosinus, tangen, dan lain-lain.
Di bidang kimia ada nama Jabir Ibnu Hayyan, al-Biruni, Ibnu Sina, ar-Razi, dan al-Majriti. Di bidang biologi ada al-Jahiz, al-Qazwini, al-Damiri, Abu Zakariya Yahya, Abdullah bin Ahmad bin al-Baytar, dan al-Mashudi. Al-Jahiz adalah pencetus pertama teori evolusi. Sedangkan di bidang fisika ada Al-Haitham, Ibnu Bajjah, al-Farisi, dan Fakhruddin ar-Razi. Selain jago fisika, Fakhruddin al-Razi juga jago matematika, astronomi, dan ahli kedokteran. Ia adalah ulama yang intelek.
Namun sayang, nama-nama penemu itu tidak banyak disebutkan dalam buku-buku pelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa lebih mengenal ilmuwan Barat dibanding ilmuwan Muslim.
Sementara itu Direktur KPM, Ir R Ridwan Saputra MSi, mengatakan banyak umat Islam yang tidak concern terhadap kemampuan matematika. Padahal matematika merupakan ilmu dasar berpikir.
“Jika matematikanya bagus, maka seseorang akan gampang mempelajari ilmu yang lain,” papar Ridwan.
Selain itu, lanjut Ridwan, matematika dapat melatih kemampuan menganalisa dan mengeksplorasi, sehingga kemampuan penelitiannya bagus.
Olimpiade Studi Islam dan Matematika Fakhruddin ar-Razi Competition (FRC) 2012 digelar dalam dua babak: babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan akan diadakan pada 13 Oktober 2012 di berbagai tempat di Indonesia, sedangkan babak final digelar pada 17 November 2012 di Kampus STEKPI, Kalibata, Jakarta Selatan.
Menurut Ketua Panitia FRC 2012, Ahmad Muhajir, pelaksanaan FRC 2012 ini akan melibatkan ribuan siswa dari beberapa daerah di Indonesia. Untuk wilayah Jabodetabek, sebanyak 2000 pelajar SD dan SMP (kelas 4-9) diperkirakan akan mengikuti lomba yang digelar setiap tahun itu. “Saya yakin kegiatan ini akan bisa memberikan semangat kepada generasi Muslim untuk tampil lebih hebat dibanding yang lain,” tegasnya. (bilal/arrahmah.com)