HOMS (Arrahmah.com) – Ketegaran mujahidin Suriah di medan ribath dan jihad sungguh sangat mengagumkan. Adalah Sami Rahmaun, seorang mujahid yang tetap bertempur di garis depan meski ia telah kehilangan salah satu tangannya.
Sami Rahmaun adalah komandan mujahidin brigade Abul Alamain di distrik Halfaya, propinsi Pinggiran Hamah. Pertempuran dengan persenjataan sederhana melawan militer rezim Suriah yang jauh unggul di bidang jumlah personil dan persenjataan memaksa mujahidin untuk menempuh taktik gerilya.
Regu yang dipimpin Sami Rahmaun berpindah dari satu medan tempur ke medan tempur lainnya, dari satu desa ke desa lainnya. Mereka terus melakukan sergapan demi sergapan dan menimbulkan kerugian demi kerugiaan di pihak militer rezim Suriah. Dalam pertempuran di desa Shalahudin, propinsi Homs, Sami Rahmaun terkena pecahan tembakan artileri rezim Suriah. Luka di tangan kirinya cukup parah dan ia harus menjalani operasi amputasi.
Sami Rahmaun tidak pernah patah semangat dengan cacat tangan kirinya. Semangatnya untuk berjihad demi membela kaum muslimin sunni dari kebiadaban rezim Nushairiyah dukungan komunis Rusia dan Syiah Iran tetap bergelora. Setelah lukanya sembuh, ia kembali mengangkat senjata dan memimpin regu mujahidin di desa Arqub, propinsi Homs. Sampai saat ini, ia masih memimpin jihad dari garis depan dan menjadi tauladan ketegaran mujahidin dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Allahu akbar, semoga Allah senantiasa menurunkan kemenangan kepada mujahidin Islam di negeri Syam.
Keterangan foto: Sami Rahmaun memegang senjata dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya diamputasi.
(muhib almajdi/arrahmah.com)