HELMAND (Arrahmah.com) – Laporan penyelidikan oleh dewan berkualitas Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengenai berita 17 warga sipil yang dipancung di daerah Roshanabad, distrik Sangin, provinsi Helmand, menyimpulkan bahwa berita tersebut adalah palsu, lansir Kavkaz Center.
Para pejabat pemerintahan boneka Kabul di provinsi Helmand, mengklaim dua bulan lalu bahwa 17 orang termasuk 2 wanita secara brutal dipenggal di malam hari di daerah Roshanabad, distrik Sangin. Peristiwa ini dijemput oleh semua outlet media internasional mengutip pernyataan juru bicara pemerintahan boneka Kabul di Helmand (Daud Ahmadi) sebagai sumber dan menempatkan kesalahan kepada Mujahidin Imarah Islam Afghanistan setempat.
Para pejabat tinggi Mujahidin di daerah itu berulang kali diberikan pertanyaan namun jawaban mereka adalah bahwa tidak ada Mujahidin yang terlibat dan mereka tidak menyadari insiden seperti ini telah terjadi di wilayah terpencil itu. Sebagai daerah yang berada di bawah kendali Imarah Islam Afghanistan, amir IIA mengirimkan utusannya ke daerah tersebut untuk melaksanakan penyelidikan, yang menyeluruh dan berkepanjangan dan kemudian meneruskan temuannya ke amir IIA. Laporan akhir dari dewan ini yang telah menyelesaikan penyelidikan, telah disebarkan ke berbagai media.
Klaim tersebut menyebutkan bahwa peristiwa terjadi di daerah Roshanabad, distrik Sangin, provinsi Helmand, bukan di tempat lain di seluruh provinsi. Dewan IIA, dengan bantuan para tetua suku, anak-anak dan beberapa figur lainnya, bersama-sama menyusuri distrik Sangin, Musa Qala, Kajaki, Bughni, Baghran dan wilayah Zamindawar, pergi dari pintu ke pintu dan bertanya tentang informasi terkait dan menemukan bahwa semua penduduk setempat menyatakan bahwa insiden itu adalah fabrikasi, mereka menunjukkan ketidaktahuan bahwa kejadian itu telah terjadi di wilayah mereka.
Kesaksian serta penyelidikan berulang-ulang menunjukkan secara jelas bahwa peristiwa tersebut tidak pernah terjadi di Roshanabad, Sangin atau bahkan seluruh provinsi Helmand seperti yang diklaim oleh juru bicara pemerintah boneka Kabul untuk provinsi Helmand serta diterbitkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan pribadi, sebagai bahan utama yang diambil dengan menggunakan satu sisi informasi dan untuk tujuan memfitnah.
Imarah Islam Afghanistan telah menyelesaikan penyelidikan mengenai peristiwa ini dan menyatakan bahwa tidak ada hal seperti itu yang terjadi di provinsi Helmand dan semua klaim oleh pemerintah boneka Kabul adalah palsu. Jika ada orang atau pihak termasuk media yang ingin melakukan investigasi objektif, maka mereka menyambut baik untuk mengirim tim mereka dan mewawancarai warga setempat, mengumpulkan informasi dan tugas mereka. Mujahidin IIA yang berbasis di Helmand akan membantu semua orang yang ingin menginformasikan realita sebenarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)