BERLIN (Arrahmah.com) – Kanselir Jerman, Angela Merkel, kembali menghembuskan pendapat anti-imigran di Jerman dengan mengklaim bahwa upaya negaranya untuk menciptakan masyarakat multikultural telah “gagal total”, Guardian melansir pada Minggu (17/10/2010).
Berbicara pada rapat anggota muda partai Uni Kristen Demokrat (CDU), Merkel mengatakan gagasan ‘masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda akan hidup berdampingan dengan bahagia’ sama sekali tidak berfungsi.
Menurutnya, pihak yang patut disalahkan adalah para imigran yang seharusnya berbuat lebih banyak untuk mengintegrasikan ke dalam masyarakat Jerman.
“Pendekatan multikultural telah gagal, gagal total,” keluh Merkel pada pertemuan di Potsdam, selatan Berlin, hari Sabtu (16/10).
Komentarnya ini dinilai sejumlah kalangan hanya akan memperumit perdebatan tentang imigrasi di negara yang dihuni oleh sekitar empat juta Muslim tersebut.
Pekan lalu, Horst Seehofer, Perdana Menteri Bavaria dan anggota Uni Kristen Sosial (CSU) – salah satu partai yang berkoalisi dengan partai Merkel – menyerukan penghentian imigrasi Turki dan Arab.
Di masa lalu, Merkel telah mengeluarkan pernyataan berbeda. Ia menyerukan agar kaum imigran (baca: Muslim -Red.) mengintegrasikan diri dengan budaya dan nilai-nilai Jerman dengan tetap meminta warga Jerman tidak mempermasalahkan keberadaan masjid yang dibangun oleh para imigran itu.
Namun, tak lama kemudian, berbagai tekanan pun menghantam partainya dan mendesak agar CDU sebagai partai yang berkuasa mengambil tindakan keras pada imigran yang menunjukkan perlawanan terhadap upaya integrasi ke dalam masyarakat Jerman.
Sikap xenophobi dan islamophobi ini pun semakin tegas sejak mantan bankir, Thilo Sarrazin, menerbitkan sebuah buku yang sangat kontroversial yang berisi tuduhan bahwa imigran Muslim menurunkan kecerdasan masyarakat Jerman.
Sarrazin pun memperoleh kecaman karena pandangan sinis dan tidak masuk akalnya itu. Ia diberhentikan dari Bundesbank, tapi bukunya tetap laris dan populer, serta tidak sedikit publik Jerman yang mengamini pendapat gilanya ini.
Satu jajak pendapat terbaru menunjukkan sepertiga dari Jerman percaya bahwa negara itu “dikuasai oleh orang asing”. Sementara 55% warga Jerman yakin bahwa orang Arab adalah “orang-orang yang tidak menyenangkan”.
Dalam sambutannya, Merkel mengatakan agenda pendidikan terhadap pengangguran Jerman harus lebih diprioritaskan dibandingkan merekrut tenaga kerja dari luar negeri, sambil mengingatkan bahwa Jerman tidak bisa menerima pekerja asing yang tidak memiliki keterampilan.
Pernyataan Merkel muncul untuk memperlihatkan bahwa ia pun sepakat dengan retorika anti-imigran Sarrazin. Pada hari Jumat, ia menyatakan: “Multikulturalisme sudah mati”.
Sementara itu, pejabat pemerintah lain menyatakan tidak sepakat dengan ungkapan Merkel. Dalam wawancaranya dengan sebuah surat kabar akhir pekan ini, Menteri Tenaga Kerja, Ursula von der Leyen, menyatakan akan terus berupaya memudahkan birokrasi bagi para pendatang asing dalam rangka memerangi kekurangan pekerja terampil dalam perekonomian terbesar di Eropa.
“Selama beberapa tahun, lebih banyak orang yang telah meninggalkan negara kami daripada memasukinya,” katanya kepada Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung.
Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) mengatakan hingga tahun ini, Jerman masih mengalami kekurangan sekitar 400.000 pekerja terampil. (althaf/arrahmah.com)