DAMASKUS (arrahmah.com) – Tentara Pembebasan Suriah (FSA) memindahkan pusat komandonya dari perbatasan Turki ke Suriah dalam persiapan serangan terhadap rezim brutal Assad di Damaskus.
Riyad al-Asaad, komandan FSA mengumumkan langkah ini pada Sabtu (22/9/2012) dalam sebuah pesan video dari Suriah, lansir Kavkaz Center.
“Untuk rakyat Suriah, pejuang kemerdekaan dan seluruh faksi bersenjata, kami senang untuk memberitahu Anda bahwa kepemimpinan FSA telah pindah ke dalam Suriah untuk pengaturan dengan brigade lain dan mengamankan daerah yang telah dibebaskan juga dengan harapan bisa meluncurkan serangan ofensif di Damaskus,” ujar Asaad.
“Sejak kami meninggalkan negara kami, kami menderita segala macam gangguan regional dan internasional dan tekanan politik, kami terisolasi. Tujuan mereka adalah memiliki FSA setelah Assad pergi. Tapi kami jelaskan bahwa kami tidak akan mengkhianati rakyat dan hanya rakyat Suriah yang memutuskan masa depan mereka.”
Dalam perkembangan terbaru, pejuang kemerdekaan Suriah dan tentara rezim Assad terlibat bentrok di dekat perbatasan Yordania.
Pertempuran yang disertai dengan tembakan berat dari rezim Assad, terjadi di dekat perbatasan Al-Nasib dimana jalan raya yang menghubungkan Suriah dengan ibukota Yordania berada.
Sementara itu, pejuang kemerdekaan menembak jatuh sebuah jet tempur rezim buatan Rusia yang terbang di atas kota Atarib, provinsi Idlib. Mereka menyerang basis militer musush di dekat kota ketika jet musuh terbang rendah dan pejuang kemerdekaan menembaknya menggunakan senjata anti-aircraft. (haninmazaya/arrahmah.com)