Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris)
Seluruh umat muslim di belahan dunia mana pun merasa marah, sedih, kecewa atas merebaknya tragedi beredarnya Film “Innocence of muslims” . Anehnya, pemimpin-peminpin negeri muslim diam seribu bahasa. Amerika Serikat sebagai gembong pengusung “kebebasan berekspresi” tetap tak tersentuh.
Film ini kembali menggemparkan dunia Internasional. Kejadian ini tidak jauh berbeda dengan film yang dulu beredar tentang karikatur Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang juga sangat memojokkan Agama Islam dan menghina Nabiyullah, dan Uswah Hasanah umat muslim di seluruh dunia yaitu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Film “Innocence of Muslim” kembali menodai Agama Islam serta umat muslim di seluruh belahan dunia. Seperti diketahui bahwa dalam film yang berdurasi 20 menit di jejaring virtual Youtobe itu dibuat warga Amerika Serikat yang bernama Sam Bacile yang juga merupakan keturunan Yahudi. Dalam film tersebut Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam di gambarkan secara fisik, lengkap dengan dialog-dialog langsung, interaksinya, dan berbagai hal lain yang tidak pantas untuk diutarakan. Si pembuat film menuturkan bahwa film itu merupakan kebebasan berekspresi.
Isi yang tertuang dari film “Innocence of Muslim” adalah kebohongan yang sengaja dibuat, sangatlah wajar jika dibelahan dunia manapun umat muslim marah dan mengecam film tersebut. Berbagai unjuk rasa mengecam film tersebut terus berlangsung di berbagai negara. Mendesak agar pembuat film tersebut dihukum seberat-beratnya.
Penghinaan terhadap Nabi khususnya, dan Islam umumnya dalam bentuk apapaun, semakin menjelaskan kepada kita bahwa betapa buruknya karakter ajaran kebebasan berekspresi ala idiologi sekuler Barat. Betapa ambigunya nilai-nilai hak asasi dan kebebasan yang mereka usung. Itulah salah satu ciri idiologi sekuler.
Film “Innocence of Muslim” adalah bentuk kebencian dan penghinaan Amerika untuk menghina Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini adalah wujud penantangan Amerika terhadap kaum Muslimin. Mereka melakukan penghinaan tersebut bukan sekedar benci atau dendam kesumat, tapi lebih daripada itu untuk menghancurkan Islam. Mereka tahu betapa mulianya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam di mata Umat Islam, makanya mereka berbagai cara untuk menjatuhkan Islam.
Islam dengan tegas mengharamkan penghinaan terhadap nabi dan menghukum pelakunya dengan hukuman mati.
Tanpa pemimpin yang disegani, Islam akan terus dihinakan. Tanpa institusi Daulah Khilafah, Islam akan terus dinistakan. Inilah momen yang menjelaskan urgensi adanya kepemimpinan umat yang satu dalam naungan Khilafah.
Wahai Kaum muslim, marilah kita bersatu dalam membela kehormatan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan segera menegakkan Daulah Khilafah. Allahu Akbar !
(arrahmah.com)