DAMASKUS (Arrahmah.com) – Aktivis Suriah mengatakan, pembuatan bendera dan spanduk yang didistribusikan di antara para demonstran adalah salah satu kegiatan yang berbahaya jika tentara rezim atau militan shabiha mengetahuinya.
Para aktivis menyembunyikan tempat kerja mereka karena takut ditangkap oleh rezim.
“Demonstrasi yang terjadi di sini membutuhkan banyak bendera dan hal lainnya. Barang-barang yang dibutuhkan tidak dapat ditemukan di pasar,” ujar seorang pekerja.
“Saat ini, misalnya, kain hijau dan hitam tidak dapat ditemukan lagi di pasar. Itu sebabnya kami berkumpul dan memutuskan untuk menjadi sukarelawan dan mengambil bagian dalam revolusi. Kami mulai membawa bahan yang dibutuhkan untuk melukis dan mencetak dan pekerjaan di mulai di sini,” ujarnya.
Para penjahit melakukan pekerjaan mereka secara sukarela, mereka menjahit bendera revolusi, menuliskan slogan-slogan mereka di atas kain yang menjadi banner untuk prinsip-prinsip mereka.
Agar dunia mengetahui tuntutan mereka, mereka mengekspresikannya di atas spanduk-spanduk, dalam bentuk pesan yang akan dibaca oleh jutaan orang di seluruh saluran televisi internasional. Pekerjaan di balik layar ini menjadi salah satu pilar dari perjuangan di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)