KABUL (Arrahmah.com) – Ribuan warga Afghan yang terdiri dari para mahasiswa Politeknik dari Kabul university and university of Education and Training dan Afghan Technical and Vocational Institute (ATVI), serta warga Afghan pada umumnya turun ke jalan-jalan untuk memprotes film produksi AS yang mengolok-olok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam), pada hari Ahad (16/9/2012).
Sebagaimana yang dilaporkan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) lewat situs resminya, ribuan massa turun ke jalan raya kota Kabul dan Herat demi membela kehormatan Rasulullah, mereka meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan rezim boneka Afghan.
Para demonstran yang marah memenuhi jalanan kota Kabul, membakar bendera AS dan gambar Barack Obama, dan mengutuk film “Innocence of Muslims” yang telah menodai kesucian agama Islam dan mengolok-olok Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam). Para demonstran juga menuntut duta besar AS di Afghanistan untuk diusir dan menuntut seluruh negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan dengan AS.
Di tengah-tengah aksi protes, Ustadz Muhammad Tahir, profesor dari fakultas Syariah, mengatakan, “Pemerintah akan menutup kedubes AS, jika mereka bukan rezim boneka dan budak.”
“Dan para anggota parlemen sekarang akan bersama-sama dengan rakyat Afghan, bersatu dalam protes ini jika mereka benar-benar mewakili rakyat Afghan.”
Para demonstran juga menuntut hukuman pidana untuk produser film tersebut, mereka juga meminta pemerintah Afghan untuk mengusir pasukan penjajah dari negara mereka dan memutuskan kesepakatan kerjasama dengan AS.
Dewan Ulama Afghan Maulvi Muhammad Kababyani mengatakan, “Tindakan semacam itu adalah penghinaan terhadap umat Islam di seluruh dunia dan AS harus menangkap para penjahatnya.”
Perilisan film murahan tersebut telah membuat marah kaum Muslimin di seluruh dunia dan memicu protes di depan kedubes AS di berbagai negara dimulai dari Libya yang mana pada saat itu kedubes AS diserang roket oleh para demonstran yang menewaskan duta besar AS untuk Libya beserta tiga staf AS lainnya.
Sementara itu Mujahidin IIA membalas penghinaan terhadap Rasulullah dengan menyerang pangkalan udara Shorab, pangkalan NATO terbesar kedua di Afghanistan, di mana mayoritas pasukan penjajah AS dan Inggris bercokol termasuk tempat Pangeran Harry berada, yang menewaskan dan melukai sejumlah tentara teroris asing. (siraaj/arrahmah.com)