KAIRO (Arrahmah.com) – Aparat keamanan menembakkan gas air mata pada demonstran yang terus melemparkan batu ke dekat kedutaan besar AS di Kairo pada Rabu malam (12/9/2012), sekitar 24 jam setelah aksi protes serupa berlangsung untuk mengutuk film yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Kantor berita MENA melansir bahwa beberapa orang mengalami cedera, tanpa memberikan rincian lainnya.
Massa yang terlibat bentrokan pada Rabu (12/9) hingga Kamis dini hari (14/9) berhasil dipukul mundur menjauhi kantor kedutaan besar AS ke Tahrir Square oleh aparat keamanan, lapor MENA.
Akibat bentrokan tersebut, satu unit mobil milik aparat kepolisian dilaporkan rusak dibakar massa.
“Kami akan mengorbankan jiwa dan darah kami demi Rasulullaah SAW,” teriak para demonstran.
Pada hari Selasa (11/9), para demonstran pun meminta AS meminta maaf atas film yang dilansir berisi pelecehan terhadap kaum Muslimin. Mereka mengancam akan melakukan aksi pendudukan pada hari Jumat jika AS tak kunjung melayangkan permintaan maafnya.
Sementara itu, pada Rabu pagi (12/9), Presiden AS, Barack Obama menyatakan bahwa Mesir bukanlah kawan bukan pula lawan bagi Amerika Serikat.
“Saya tidak berpikir bahwa kami menganggap mereka (Mesir) sebagai salah satu sekutu, tidak pula mereka kami anggap musuh,” ujar Obama dalam sebuah wawancara dengan Telemundo yang diudarakan oleh MSNBC.
“Saya pikir kami harus melihat bagaimana mereka merespon insiden ini,” lanjut Obama. Sejauh ini, Mursi tidak memberikan respon apapun mengenai hal tersebut,
“Tentu saja untuk situasi ini kami ingin melihat apakah mereka melindungi kedutaan kami ataukah tidak, apakah orang-orang kami dilindungi atau tidak.”
“Jika mereka mengambil tindakan yang mengindikasikan bahwa mereka tidak bertanggung jawab, maka sudah jelas hal itu akan menjadi masalah besar bagi kami.” (althaf/arrahmah.com)