WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barrack Obama mengutuk keras serangan demonstran terhadap gedung Konsulat Jendral AS di Benghazi pada Selasa malam (11/9/2012) yang ia sebut “membangkitkan kemarahan”. Obama menegaskan empat warga AS tewas dalam serangan itu, salah satunya Dubes AS untuk Libya.
“Duta Besar AS dan tiga orang staffnya tewas ketika sebuah tembakan roket diarahkan kepada mereka,” kata pejabat Libya di Benghazi.
Kantor berita Reuters mengutip dari para pejabat Libya di Benghazi bahwa Dubes AS untuk Libya, Cristhoper Stevens bersama tiga staffnya sedang dievakuasi dengan mobil yang membawanya keluar dari gedung konsulat menuju tempat yang “aman”. Namun para demonstran bersenjata menembakkan roket RPG ke arah mobil itu.
Seperti dilaporkan oleh koresponden TV Al-Arabiya, beberapa orang dari kelompok Brigade Revolusi 17 Februari dan Brigade Anshar Asy-Syariah terlibat baku tembakan dengan aparat keamanan Konjen AS dan aparat keamanan Libya di sekitar gedung Konjen pada Selasa malam.
Juru bicara Dewan Keamanan Tertinggi dalam Departemen Dalam Negeri Libya, Abdul Mukmin Al-Hurr, menyatakan bahwa para demonstran menembakkan sebuah roket RPG dari lahan pertanian yang berada dekat gedung Konjen AS di Benghazi.
Departemen Dalam Negeri Libya dalam pernyataannya menyebutkan keempat warga AS yang tewas dalam bentrokan demonstran bersenjata dengan aparat keamanan itu adalah Dubes AS untuk Libya Cristhoper Stevens, seorang staf administrasi Konjen AS dan dua tentara marinir AS pengawalnya.
Pada Selasa siang masyarakat Libya melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Konsulat Jendral AS di kota Benghazi. Mereka memprotes sebuah film AS yang melecehkan Islam dan menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, “International Judge Mohammed Day” karya pastor Terry Jones.
Sumber-sumber di Departemen Luar Negeri AS menyebutkan keempat jenazah pejabat AS di Benghazi akan dibawa ke ibukota Tripoli. Dari Tripoli keempat jenazah akan diterbangkan ke Jerman kemudian ke AS.
(muhib almajdi/arrahmah.com)