(Arrahmah.com) – Seiring dengan pengumuman resmi mujahidin Al-Qaeda tentang kesyahidan syaikh Abu Yahya Al-Libi, stasiun TV Al-Aan merilis liputan ekslusif tentang keluarga syaikh Abu Yahya Al-Libi di kampung halamannya di Libya Utara.
Wartawati stasiun TV Al-Aan, Janah Musa, mengunjungi tanah kelahiran syaikh Abu Yahya Al-Libi di desa Tasawa, lembah Atba. Di desa yang berada di wilayah padang pasir segitiga perbatasan Libya, Niger dan Aljazair itulah syaikh Abu Yahya Al-Libi dilahirkan dan dibesarkan. Rombongan wartawati itu melintasi wilayah padang pasir yang luas dipandu oleh Musthafa, keponakan syaikh Abu Yahya Al-Libi.
Syaikh Abu Bakr Qaid, saudara kandung syaikh Abu Yahya Al-Libi, menunjukkan kepada wartawati rumah tua yang dahulu menjadi kediaman keluarga besar mereka. Di rumah itulah dahulu Abu Yahya Al-Libi dilahirkan dan dibesarkan. Kini rumah tua itu tidak didiami lagi oleh keluarga besar mereka. Di halaman rumah itu, Abu Yahya kecil bermain bola bersama kawan-kawan sebayanya di antara hewan ternak mereka.
Meski media massa internasional beberapa waktu terakhir memblow up berita kesyahidan syaikh Abu Yahya Al-Libi oleh bombardir pesawat drone penjajah salibis AS di Pakistan, pada awalnya keluarga besar beliau di kampung halamannya masih meragukan kebenaran berita itu. Keraguan itu belakangan sirna setelah sumber-sumber berita yang terpercaya di Pakistan dan Afghanistan menyampaikan berita yang sebenarnya.
“Saya tidak akan menyembunyikan kepada Anda bahwa kami telah menerima berita dari sumber-sumber yang detail dari kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan bahwa ia telah syahid. Oleh karena itu, kami mengumumkan kesyahidannya,” kata Syaikh Abu Bakr Qaid kepada wartawati.
Keluarga besar di kampung halaman pun mengadakan “pesta belasungkawa” yang dihadiri penduduk kampung. Salah seorang anggota keluarga mengabadikan peristiwa tersebut dengan kamera HP.
Keluarga besar itu juga menunjukkan sejumlah foto syaikh Abu Yahya Al-Libi di usia remaja dan pemuda. Itu adalah foto-foto ekslusif pertama yang berhasil didapatkan oleh media massa. “Foto-foto ini belum pernah dipublikasikan di media massa internasional sebelum hari ini,” kata sang wartawati.
Untuk pertama kalinya pula, saudara kandung syaikh Abu Yahya Al-Libi mengungkapkan kepada media massa nama asli saudaranya itu. “Husain Muhammad Abu Bakr Qaid. Itu nama sebenarnya yang tercantum dalam surat-surat resmi. Tapi dalam pergaulan di kampung ini ia lebih terkenal dengan panggilan Hasan. Hasan Qaid. Setelah ia bepergian ke luar Libya atau setelah ia dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Hasan, maka ia dipanggil Abu Yahya.”
Keluarga besar itu kemudian menunjukkan sisa-sisa buku tulis syaikh Abu Yahya Al-Libi. Buku tulis bertahun 1990, berisi catatan syaikh Abu Yahya semasa kuliah di Fakultas Kimia, Universitas Sabha, Libya. Salah satu komandan militer senior dan ulama besar mujahidin Al-Qaeda itu memang meraih gelar sarjana di jurusan kimia.
(muhib almajdi/arrahmah.com)